Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akhirnya kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% plus minus 1%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Januari 2022 sebesar 2,18% yoy, atau lebih tinggi dari posisi akhir tahun 2021 yang sebesar 1,87% yoy.
“Ini merupakan angka tertinggi sejak Mei 2020, di mana pada saat itu terjadi inflasi sebesar 2,19% yoy,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam paparan secara daring, Rabu (2/2).
Baca Juga: KSSK: Sistem Keuangan Dalam Kondisi Normal Seiring Peningkatan Aktivitas Masyarakat
Secara bulanan, inflasi IHK pada bulan Januari 2022 tercatat 0,56% mom, atau turun tipis dari inflasi pada bulan Desember 2021 yang pada saat itu tercatat 0,57% mom.
Margo memerinci, penyebab inflasi pada bulan Januari 2022 ini adalah inflasi di beberapa kelompok pengeluaran dengan andil yang paling besar adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Kelompok ini mencatat inflasi sebesar 1,17% mom atau secara tahunan sebesar 3,45% yoy dengan andil kepada inflasi umum sebesar 0,30%.
Baca Juga: Kinerja Manufaktur Semakin Solid di Awal Tahun 2022
Komoditas penyumbang inflasi terbesar datang dari daging ayam ras dengan andil 0,07%, ikan segar dengan andil 0,06%, dan beras dengan andil 0,03%.
Kelompok kedua penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Kelompok ini mencatat inflasi sebesar 0,51% mom atau 1,24% yoy dengan andil pada inflasi umum sebesar 0,10%.
Andil terbesar terhadap inflasi Januari 2022 berasal dari komoditas bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,06% karena kenaikan harga pada LPG non subsidi.
Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis Terhadap Dolar Pada Rabu (2/2) Pagi
Kelompok lainnya adalah kelompok Perlengkapan, Peralatan,d an Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga dengan inflasi sebesar 0,79% mom atau 3,31% yoy dan andil pada inflasi sebesar 0,05%.
Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga komoditas sabun detergen cair serta upah asisten rumah tangga, di mana keduanya memberi andil sebesar 0,01%.
Sementara itu, ada kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi sehingga menghambat laju inflasi, yaitu kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan.
Kelompok ini mencatat deflasi sebesar 0,13% mom atau 0,24% yoy dan andilnya pada deflasi sebesar 0,01%. Ini disebabkan oleh turunnya biaya administrasi transfer uang yang memberi andil pada deflasi sebesar 0,01%.
Baca Juga: Kinerja Instrumen Investasi di Januari 2022 Melambat, Tapi Pasar Saham Paling Unggul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News