Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ekonom melihat, inflasi pada Desember 2022 tidak akan mencapai level 6% seperti yang dikhawatirkan meskipun ada tekanan menjelang musim libur akhir tahun.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, inflasi pada akhir tahun 2022 akan berada di kisaran 5,34% hingga 5,45% secara tahunan. Sementara secara bulanan, inflasi secara bulanan tercatat 0,4% hingga 0,5%.
Riefky bilang, inflasi pada akhir tahun ini dipicu oleh harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkat serta tekanan pada harga pangan seiring dengan pulihnya daya beli masyarakat.
"Untuk akhir tahun Nataru nampaknya akan ada dampak pada inflasi walaupun kenaikannya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan bulan lalu," ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (29/12).
Baca Juga: Waduh, Harga Sejumlah Bahan Pangan Naik di Akhir Tahun
Dirinya mengatakan, dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup baik sepanjang tahun 2022, tantangan utama perekonomian Indonesia saat ini merupakan inflasi. Untuk itu, apabila tidak dikelola dengan baik, maka inflasi dapat memukul sisi penawaran dari peningkatan biaya produksi dan sisi permintaan dari tergerusnya daya beli masyarakat.
Lebih lanjut, kegagalan dalam meyakinkan masyarakat bahwa inflasi akan dijaga stabilitas dan kenaikannya akan berdampak melonjaknya ekspektasi inflasi yang berujung pada peningkatan tabungan secara berlebihan dan penurunan konsumsi yang akan memukul pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Menghadapi tantangan tersebut, dalam kapasitasnya, pemerintah pusat dan Bank Indonesia (BI) telah mengungkapkan komitmennya untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dalam negeri serta mendorong stabilitas di tengah tekanan inflasi dan gejolak perekonomian global," kata Riefky.
Sementara itu, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual meramal, inflasi pada Desember 2022 akan berada pada kisaran 5,39% secara tahunan, sedangkan secara bulanan akan berada di angka 0,54%.
Baca Juga: Sri Mulyani: Optimisme dan Kewaspadaan Adalah Campuran Sikap Terbaik Memasuki 2023
Sama dengan Riefky, David juga melihat ada faktor musiman seperti Natal dan Tahun Baru menjadi pemicu inflasi pada periode tersebut.
"Ada pengaruh musiman juga," kata David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News