kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.881   -34,12   -0,49%
  • KOMPAS100 1.002   -5,11   -0,51%
  • LQ45 766   -4,36   -0,57%
  • ISSI 226   -1,31   -0,58%
  • IDX30 395   -2,25   -0,57%
  • IDXHIDIV20 457   -1,62   -0,35%
  • IDX80 112   -0,70   -0,62%
  • IDXV30 113   -0,74   -0,65%
  • IDXQ30 128   -0,22   -0,17%

Indonesia Tengah Jajaki Peningkatan Impor Minyak dan LPG dari AS


Rabu, 02 Juli 2025 / 19:43 WIB
Indonesia Tengah Jajaki Peningkatan Impor Minyak dan LPG dari AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Wade Floyd, CEO baru ExxonMobil Indonesia, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/7/2025).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah mendorong penguatan hubungan dagang Indonesia dan Amerika Serikat (AS) melalui kerja sama energi strategis, dalam hal ini peningkatan volume impor minyak mentah dan LPG dari AS.

ExxonMobil, bersama Pertamina, tengah menjajaki peningkatan volume impor minyak mentah dan LPG dari AS. Inisiatif ini diharapkan mendukung ketahanan energi nasional serta menekan defisit neraca perdagangan sektor energi Indonesia dan AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam agendanya, menerima audiensi dari Wade Floyd, CEO baru ExxonMobil Indonesia, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/07). Audiensi tersebut untuk memperkuat kerja sama strategis di sektor energi, hilirisasi industri, dan percepatan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Baca Juga: Bertemu Menko Airlangga, CEO ExxonMobil Komit Investasi US$ 10 Miliar di Indonesia

“Kolaborasi ini menjadi bagian dari agenda besar Indonesia dalam mewujudkan transisi energi, hilirisasi industri, dan target net-zero emission. Pemerintah menilai sinergi dengan pelaku usaha global seperti ExxonMobil menjadi kunci pembangunan ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok energi global,” jelas Airlangga dikutip Rabu (2/7).

Di sisi lain, ExxonMobil menegaskan komitmennya untuk merealisasikan investasi senilai US$ 10 miliar di Indonesia. Investasi ini akan difokuskan pada rencana pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi dengan fasilitas Carbon Capture and Storage (CCS) di Pulau Jawa.

Fasilitas ini ditargetkan akan mulai beroperasi sebelum tahun 2030 dengan kapasitas awal penyimpanan sebesar 2 juta ton CO2 per tahun. Harapannya, fasilitas itu juga akan menciptakan lebih dari 10 ribu lapangan kerja saat konstruksi, dan 600 pekerjaan permanen berketerampilan tinggi setelah beroperasi.

Terkait dengan hal tersebut, CEO ExxonMobil Indonesia Wade Floyd memaparkan perkembangan rencana investasi serta langkah konkret ke depannya, dan juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Indonesia terhadap berbagai proyek energi yang telah dan akan terlaksana.

Turut mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan ini yakni Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian Elen Setiadi. 

Baca Juga: ExxonMobil Optimistis Melampaui Target Produksi Minyak di Blok Cepu pada Tahun 2025

Selanjutnya: Allianz Life Bukukan Hasil Investasi Rp 31 Miliar hingga Mei 2025, Simak Strateginya

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Snail Mucin untuk Wajah, Benarkah Ampuh Mengatasi Jerawat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×