Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pekan Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) yang kedua, Swedia dan Indonesia akan menjajaki kemitraan di lima area, yakni pembangunan berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja, transportasi cerdas, energi terbarukan, ekonomi biru, dan industri 4.0.
“Pandemi Covid-19 telah memberi dampak bagi kita semua dan ekonomi global. Pada saat yang sama, perubahan iklim tidak akan membaik tanpa intervensi kita. Sekaranglah waktunya untuk memikirkan kembali pembangunan,” kata Marina Berg, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, Papua Nugini, dan ASEAN dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (22/11).
Dalam SISP 2021, Indonesia dan Swedia akan berdiskusi lebih lanjut untuk menemukan solusi berkelanjutan dan mencapai Agenda 2030 untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB).
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, H.E. Kamarpradipta Isnomo, di tahun ini SISP akan memainkan peran yang lebih penting dalam mempertahankan momentum positif dengan memperkuat komitmen untuk menumbuhkan hubungan, serta menjadi landasan kerjasama yang konstruktif dan saling menguntungkan di tahun mendatang.
Baca Juga: Tanggapi China di Asia Pasifik, Jepang Alokasikan Rekor Anggaran Tambahan Pertahanan
Ia juga menambahkan, setelah konferensi perubahan iklim baru-baru ini, SISP memberi peluang besar bagi Indonesia-Swedia untuk memperdalam kolaborasi aksi iklim dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
“Saya yakin ada banyak hal yang dapat dipelajari dari pengalaman satu sama lain, dan kita dapat memperoleh manfaat lebih banyak lagi dengan bekerja sama,” kata Kamapradipta.
Hubungan bilateral Indonesia-Swedia telah diperdalam di beberapa bidang, termasuk energi, transportasi, dan pendidikan. Nota Kesepakatan (MoU) dari ketiga sektor ini ditandatangani pada 2017.
Tahun ini, hubungan Indonesia dan Swedia terus tumbuh, menyusul kunjungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ke Swedia. Dalam kunjungan tersebut, kedua negara menyoroti kerja sama di bidang blue economy, dan menandatangani pernyataan bersama untuk kemitraan.
Baca Juga: Biden dan Xi Jinping setuju untuk melihat kemungkinan pembicaraan pengendalian sejata
Indonesia dan Swedia, bersama dengan 191 negara lainnya, telah berjanji untuk mencapai TPB. SISP menilai, tujuan Ini harus dicapai untuk mengakhiri kemiskinan, menjaga lingkungan, dan memastikan bahwa pada 2030 semua orang bisa menikmati perdamaian dan kemakmuran.
SISP yang diselenggarakan oleh Team Sweden pekan ini, adalah wadah bagi pemimpin dari pemerintah, akademisi, dan sektor swasta di beberapa bidang untuk bertemu secara virtual dan berbagi pengalaman dalam bidang keberlanjutan. Di tahun ini, pekan SISP akan diadakan dari 22 hingga 26 November 2021.
Pekan SISP pertama diadakan pada 2020 untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Swedia dan Indonesia. Melalui diskusi SISP tahun lalu, kedua negara mengakui pentingnya kerja sama untuk transisi hijau dan pemulihan pasca-Covid-19.
Selanjutnya: Tanpa karantina, warga Indonesia yang mau ke Singapura harus ajukan izin masuk dulu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News