Sumber: The Jakarta Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ilmuwan meyakini, Indonesia mungkin memiliki kasus virus corona yang lebih banyak namun belum dilaporkan. Hal ini mengingat jumlah pengunjung yang besar ke Indonesia, tidak hanya dari China tetapi juga dari negara-negara lain yang terkena dampaknya.
Itu sebabnya, para ilmuwan sulit percaya bahwa Indonesia hanya memiliki beberapa kasus. Melansir The Jakarta Post, para ilmuwan meminta pemerintah Indonesia untuk lebih transparan dalam penanganan wabah dengan melibatkan lebih banyak ilmuwan dalam pekerjaannya.
Para kritikus, termasuk pemerintah asing, mempertanyakan mengapa Indonesia, yang berpenduduk lebih dari 250 juta, hanya melakukan sejumlah kecil tes. Korea Selatan, sebagai perbandingan, telah menguji lebih dari 100.000 sampel. Namun pemerintah Indonesia, berpendapat hal itu mengikuti rekomendasi WHO.
Baca Juga: Tanggap darurat, pemerintah pastikan penanganan corona sesuai protokol
Jumlah kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 19 kasus pada hari Senin setelah pejabat kesehatan mulai melacak dan menguji mereka yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke Cina dan negara-negara lain yang terkena dampak tetapi telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi di Indonesia.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa iklim tropis telah membuat virus itu kurang ganas dan memperlambat penyebarannya, tetapi itu belum terbukti. Memang benar, bahwa penularan influenza tergantung pada kelembaban dan suhu.
Baca Juga: Tambahan 7 pasien positif corona, semuanya imported case
Negara-negara Asia Tenggara lainnya telah melaporkan jauh lebih banyak kasus daripada Indonesia, tetapi jumlahnya masih lebih rendah daripada yang dilaporkan di Korea Selatan, Iran dan Italia. Pada hari Minggu, Singapura telah memiliki 138 kasus (90 telah pulih), Malaysia 93 (25 telah pulih) dan Vietnam 18 (16 telah pulih) dan Filipina 6.
Apa yang telah dilakukan pemerintah?
Pemerintah telah memberlakukan larangan perjalanan pada orang-orang dari daratan China dan orang-orang dari daerah yang terkena virus corona di Iran, Korea Selatan dan Italia.
Pemerintah juga akhirnya merilis protokol resminya untuk menangani virus corona COVID-19. Anggota masyarakat diharapkan untuk mengikuti protokol jika mereka menemukan mereka mengalami gejala COVID-19.
Baca Juga: Pasien positif corona yang meninggal memiliki riwayat sakit diabetes dan hipertensi
"Jika Anda mengalami salah satu gejala COVID-19, seperti demam 38 derajat Celcius, silakan istirahat. Minumlah banyak air,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, Jumat.
Menurut Oscar, protokol dimaksudkan untuk memandu tindakan orang ketika mereka berkumpul di tempat umum. Protokol menangani bidang pendidikan, area publik, transportasi umum, akses kesehatan, pertolongan pertama dan mengidentifikasi infeksi.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Tambah 7 orang, total ada 34 kasus corona di Indonesia, 1 meninggal
Pemerintah juga akan membangun rumah sakit khusus untuk pasien COVID-19 di bekas kamp pengungsi Vietnam di Galang, Kepulauan Riau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News