kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia datangkan 6,5 juta stok vaksin, dorong percepatan vaksinasi Covid-19


Sabtu, 30 Oktober 2021 / 13:23 WIB
Indonesia datangkan 6,5 juta stok vaksin, dorong percepatan vaksinasi Covid-19
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengangkutan vaksin Pfizer di Bandara Soekarno-hatta. Amiriyandi/InfoPublik/Kominfo


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menerima tiga tahap pengiriman vaksin Covid-19 dengan jumlah total sekitar 6,5 juta vaksin, pada Jumat (29/10). Dengan penguatan stok vaksin di Indonesia ini, pemerintah berharap masyarakat dapat segera melakukan vaksinasi untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, tiga tahap vaksin yang datang tiba pada Jumat (29/10) adalah vaksin Pfizer sebanyak 1.263.600 dosis, vaksin AstraZeneca sebanyak 1.336.200 dosis, dan vaksin Sinovac sebanyak 4.000.000 dosis.

Seluruh vaksin ini didatangkan dalam bentuk vaksin jadi melalui skema pembelian langsung. 

“Dengan kedatangan vaksin hari ini, maka jumlah total vaksin yang telah hadir di Indonesia baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku adalah 312.335.760 dosis,” kata Nadia, dalam keterangan resmi, Jumat (29/10).

Guna percepatan vaksinasi di daerah, vaksin Pfizer yang datang akan segera didistribusikan ke berbagai wilayah. Vaksin Pfizer tersebut akan dikirimkan ke empat lokasi serah terima, yaitu Dinkes Banten, Dinkes Bengkulu, Dinkes Nusa Tenggara Barat, dan Dinkes Lampung.

Baca Juga: Percepatan vaksinasi dosis kedua jadi kunci tekan penyebaran Covid-19

Sementara vaksin pfizer lainnya yang mendarat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, akan disalurkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, serta yang tiba di Bandara Juanda - Surabaya segera dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Timur.

Pasokan vaksin Covid-19 terus berdatangan seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Nadia meminta masyarakat untuk tidak menunda-nunda mendapatkan vaksinasi.

"Hal ini juga menjadi langkah antisipasi kita menghadapi gelombang ketiga Covid-19, meski tentu saja kita berharap tidak terjadi di Indonesia,” imbuhnya.

Dengan menerima vaksinasi, masyarakat akan mendapatkan perlindungan lebih sehingga bisa lebih terhindar dari risiko sakit berat dan akibat buruk lainnya apabila terjangkit Covid-19.

“Kita berharap herd immunity atau kekebalan komunal segera terbangun, karena itu pemerintah menargetkan 208 juta penduduk untuk segera mendapatkan vaksinasi,” paparnya.

Saat ini, pemerintah terus mengupayakan peningkatan vaksinasi bagi kelompok umur remaja dan lansia. Sejumlah upaya dilakukan, mulai dari memberikan sejumlah kemudahan dan strategi jemput bola bagi lansia, hingga meningkatkan edukasi dan sosialisasi, khususnya bagi lansia.

Berdasarkan riset, salah satu penyebab lambatnya capaian vaksinasi lansia adalah masih banyaknya warga yang belum mendapatkan informasi yang tepat dan banyak menerima disinformasi. Hal ini membuat banyak warga yang belum yakin terhadap fungsi dan manfaat vaksinasi.

“Karena itu, edukasi dan sosialisasi terus kita gencarkan. Peran aktif pihak keluarga dan masyarakat sekitar sangat diharapkan dalam bantu mendorong pelaksanaan vaksinasi lansia ini,” ujarnya.

Selanjutnya: Negara anggota G20 ingin 70% dunia divaksinasi pada pertengahan 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×