kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia dan Eurasia perkuat kerjasama ekonomi


Kamis, 17 Oktober 2019 / 17:35 WIB
Indonesia dan Eurasia perkuat kerjasama ekonomi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Anggota Dewan Menteri untuk Integrasi Ekonomi dan Makroekonomi Eurasian Economic Comission (EEC) Sergey Glasyev menandatangani memorandum kerja sama di Jakarta.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Enggartiato Lukita dan Anggota Dewan Menteri untuk Integrasi Ekonomi dan Makroekonomi Eurasian Economic Comission (EEC) Eurasian Economic Commission (EEC) Eurasian Economic Union (EAEU) Sergey Glasyev melakukan penandatanganan memorandum kerja sama (memorandum of cooperation/MOC).

Penandatanganan MOC ini merupakan komitmen kedua pihak mempererat hubungan ekonominya. Nantinya, MOC akan menjadi landasan bagi kedua pihak untuk memulai kerja sama teknis di berbagai bidang seperti pertukaran informasi dan pengalaman, studi bersama dan interaksi bisnis, yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.

Baca Juga: Ketegangan perang dagang berlanjut, pemerintah susun strategi penguatan ekspor

"Ini merupakan komitmen yang kuat untuk meningkatkan perdagangan bilateral antara Indonesia dan negara-negara yang bergabung di Eurasia. Ini suatu milestone, suatu peristiwa bersejarah. MOC ini sudah didiskusikan 2 tahun," ujar Enggartiasto, Kamis (17/10). 

Enggar juga mengatakan, setelah MOC ini ditandatangani, akan segera dibentuk Joint Working Group, dimana pertemuan pertamanya akan dilakukan di Rusia pada Februari atau Maret tahun mendatang.

Bidang kerja sama dalam MOC ini pun mencakup 18 sektor antara lain perdagangan barang, jasa, investasi, industri, pertanian, transportasi, energi, persaingan usaha dan hak kekayaan intelektual.

Lebih lanjut, Enggar mengatakan, Indonesia dan negara-negara Eurasia memiliki banyak kesamaan dan saling membutuhkan satu sama lain. Menurutnya, adanya MOC ini pun menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan pasar tradisional.

Baca Juga: Catatkan ekspor ke lebih 150 negara, APP Sinar Mas raih penghargaan Primaniyarta

Dia pun berharap perdagangan ke Eurasia terus meningkat. "Selama ini perdagangan dengan Eurasia hanya US$ 2,9 miliar," ujar Enggar. 

Sergey pun menyebut, adanya penandatanganan MOC ini akan mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan Eurasia.

Dia juga mengatakan dalam joint working group yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan melibatkan kalangan usaha dari kedua pihak.

"Kita bersedia untuk membahas berbagai isu antaranya perbaikan iklim usaha juga membicarakan apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kerja sama di berbagai bidang," tutur Sergey.

Sementara itu, EAEU adalah pasar tunggal yang beranggotakan lima negara, yaitu Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Federasi Rusia. Populasi kelompok negara EAEU sekitar  183 juta jiwa enggan produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar USD 27.000.

Baca Juga: Ekspor Indonesia ke Korea Selatan ditargetkan naik hingga 20% setelah IK-CEPA diteken

Pada 2018, perdagangan Indonesia-EAEU mencapai USD 2,85 miliar dengan ekspor Indonesia ke EAEU sebesar USD 1,04 miliar dan  impor sebesar USD 1,81 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke negara EAEU pada 2018 adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, kelapa kopra, biji sawit atau minyak babasu, margarin, amino oksigen dan karet alam .

Sementara impor utama Indonesia dari negara EAEU adalah produk besi/baja setengah jadi, pupuk kalium mineral atau kimia, gandum dan meslin, batu bara dan bahan bakar padat dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×