Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Indonesia mengajak Vietnam tidak bersaing dalam memanfaatkan peluang ekonomi di kawasan maupun global, namun lebih meningkatkan kemitraan strategis yang sudah terjalin selama ini.
"Mari kita meningkatkan kemitraan dalam memanfaatkan pasar di ASEAN dan global," kata Direktur Pemberdayaaan Usaha BKPM Pratito Soeharyo ketika menyampaikan "keynote speech" dalam Forum Bisnis Indonesia-Vietnam di Hanoi, Vietnam, Jumat (11/12).
Tito mengatakan, pada awal Januari 2016, negara-negara anggota ASEAN mulai memberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Artinya, ada pasar sebesar 600 juta penduduk di kawasan.
"Indonesia dan Vietnam pastinya akan memanfaatkan pasar yang bagus itu untuk meningkatkan perdagangan dan ekspor produk masing-masing," katanya.
Karena itu, ia mengajak Vietnam dengan penduduk lebih dari 90 juta orang untuk lebih meningkatkan kemitraan strategis dalam memanfaatkan pasar itu.
"Ini bukan berarti kita mengabaikan persaingan, tapi melakukan kerja sama sepertinya lebih baik," katanya.
Tito juga mengatakan, pihaknya selalu mengajak dunia usaha Indonesia, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM), untuk meningkatkan ekspor dan investasi di negara yang telah 60 tahun memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia itu.
Dalam kesempatan itu, Tito juga menjelaskan Indonesia terus melakukan deregulasi dan debirokratisasi dengan menerbitkan sejumlah paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk membuat iklim investasi di Indonesia menjadi lebih baik dan menarik.
Sementara itu, Minister Counsellor KBRI Hanoi Sadikin dalam sambutannya mengajak dunia usaha kedua negara untuk memanfaatkan momentum MEA untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.
Forum bisnis itu diselenggarakan bersamaan dengan pameran perdagangan Indonesia yang berlangsung pada 10-12 Desember 2015.
Setelah membuka pameran itu pada Kamis (10/12), Sadikin mengatakan, "Kita bawa produk Indonesia ke Vietnam untuk penuhi kebutuhan Vietnam. Jadi pameran ini supaya perusahaan Indonesia dipertemukan dengan distributor produknya di Vietnam".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News