Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memproyeksikan inflasi di tahun depan berada pada level 3,25% secara year-on-year (YoY). Menurutnya, ada beberapa faktor penting yang mendorong peningkatan inflasi di tahun 2020 mendatang.
Faktor tersebut datang dari sisi permintaan dan penawaran, serta sisi dorongan kebijakan. "Sisi permintaan ini terkait dengan hari raya keagamaan baik Lebaran maupun Natal, serta tahun baru. Lalu dari sisi penawaran terkait dengan pergeseran masa panen," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/12).
Baca Juga: Ekonom CORE Indonesia proyeksikan inflasi tahun 2020 akan mengalami peningkatan
Jika menilik dari sisi dorongan kebijakan, pendorong inflasi ini terutama karena rencana kenaikan sejumlah tarif. Adapun kenaikan tarif yang dimaksud adalah tarif tol, listrik, iuran BPJS, dan juga cukai rokok.
Selanjutnya, Eko menyatakan bahwa tanpa diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, rendahnya inflasi lebih mencerminkan laju daya beli yang juga rendah.
"Daya beli yg terkoreksi selanjutnya akan menggerogoti pertumbuhan ekonomi," tambah Eko.
Di sisi lain, Eko memproyeksikan inflasi pada bulan Desember 2019 ini berada pada level 0,55% atau lebih rendah dari inflasi Desember tahun 2018 lalu yang sebesar 0,62%.
Baca Juga: Harga bahan pangan relatif stabil, inflasi Desember diprediksi rendah
Kemudian, Eko memperkirakan tingkat inflasi di tahun 2019 ini sebesar 2,93% secara year-on-year (YoY) dan inflasi year-to-date (Januari-Desember 2019) sebesar 2,9%. "Penyebab inflasi ini karena harga tiket. Terutama tiket pesawat dan transportasi yang lain," kata Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News