Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mengatakan salah satu bagian penting dalam belanja negara adalah Transfer Dana Ke Daerah (TKDD).
Pemerintah telah alokasikan anggaran untuk TKDD di tahun 2020 sebesar Rp 763,9 triliun dari pagu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di dalam Perpres 72/2020.
Adapun di tahun 2021 TKDD dialokasikan sebesar Rp 795,5 triliun. Alokasi ini juga meningkat sekitar 4,1% dari tahun 2020. Meski demikian, alokasi anggaran keduanya juga masih rendah dibanding tahun 2019 yang skeitar Rp 813 triliun.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, alokasi anggaran TKDD tahun depan dinilai belum tentu bisa mendorong pemulihan di daerah kecuali daerah tertentu yang bergantung pada belanja pemerintah.
Baca Juga: Kemenkeu sebut ada lima arah kebijakan TKDD di tahun 2021, apa saja?
Apalagi menurutnya untuk daerah di Jawa, pemulihan akan bergantung pada pola konsumsi kelas menengah dan atas.
“Masalah lain juga berkaitan dengan pola serapan anggaran kalau masih sama dengan situasi normal di mana penyerapan anggaran yang ditumpuk pada akhir tahun ya sama saja kurang berimbas ke pemulihan di daerah,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (26/11).
Untuk itu, Bhima menyarankan agar alokasi TKDD terutama porsi untuk anggaran perlindungan sosial daerah dan stimulus UMKM harus dipastikan meningkat.
“Koordinasi pusat dengan daerah perlu ditingkatkan agar TKDD agar lebih fokus pada pemulihan ekonomi bukan sekadar dihabiskan untuk belanja yang sifatnya rutin seperti pegawai dan belanja barang,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
