kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,47   7,72   0.86%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iluni UI: Ada ketimpangan distribusi uang dalam masyarakat


Jumat, 15 Mei 2020 / 19:55 WIB
Iluni UI: Ada ketimpangan distribusi uang dalam masyarakat
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/4) sebesar 52 poin atau 0,34 persen ke level Rp15.412 pe


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

”Jangan-jangan setelah pandemi, ketimpangan akan semakin melebar. Kondisi ekonomi tidak membaik, dan justru masyarakat bawah semakin dirugikan,” tukas dia.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubenur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti tak menampik adanya jurang tersebut. Ia menyebutkan, masyarakat kalangan ekonomi atas yang punya uang di bank menikmati depresiasi nilai tukar begitu besar.

Ditambah lagi dengan kondisi suku bunga naik. Meski begitu, ia menganggap kondisi ini masih dalam koridor normal. ”Untuk saat ini memang akan ada gap, tapi saya melihatnya tidak akan separah kondisi 97-98,” ujar Destry.

Dia juga menambahkan, pengusaha yang termasuk kalangan kelompok ekonomi kelas atas (the have) pun dalam posisi sulit. Selain itu, yang perlu dicatat dari data LPS adalah adanya pengaruh dari mata uang rupiah yang sempat menembus angkat 17 ribu.  

”Kondisi saat ini, perusahaan tidak bisa beroperasi, sehingga kita lihat mereka sharing the pain bareng yang lain. Pengusaha kelompok the have juga dalam posisi sulit,” tuturnya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa terjadi penambahan jumlah rekening secara signifikan pada kelompok di bawah Rp100 juta. Pemerintah pun sudah mencoba memberikan bantuan nontunai.

Lebih jauh, terkait stimulus ekonomi pada masyarakat, Destry menyatakan upaya BI untuk berhati-hati untuk mencetak lebih banyak uang (printing money). BI berupaya untuk menghindari  risiko moral (moral hazard). Sehingga pada saat pemulihan ekonomi, UMKM menjadi perhatian pertama.

”Jika dibaca di Peraturan Pemerintah yang baru diresmikan terkait program pemulihan ekonomi nasional, intinya justru sasaran utamanya UMKM. Bagaimana strukturnya untuk UMKM diberikan subsidi bunga,” paparnya.

Baca Juga: Neraca dagang Indonesia masih bisa surplus di tahun ini

Menyikapi penanganan dampak ekonomi akibat pandemi, Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian menyatakan bahwa ILUNI UI telah menerbitkan Kertas Kerja untuk disampaikan kepada pemerintah.

Kertas kerja tersebut merupakan rekomendasi penanganan COVID-19 dari berbagai bidang. Salah satunya dalam bidang ekonomi, Andre menyoroti kebijakan fiskal yang telah diterapkan pemerintah.

”Kebijakan fiskal sudah banyak. Namun, kita perlu stimulus ekonomi langsung. Di Amerika, masyarakat menerima pinjaman langsung dengan bunga rendah dari pemerintah. Apakah hal serupa bisa diterapkan di Indonesia,” kata Andre.

Dia pun berharap dari Kertas Kerja dan diskusi yang diadakan ILUNI UI dengan berbagai elemen bisa memberikan masukan dan menjadi dasar implementasi dari Kertas Kerja yang telah disusun ILUNI UI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×