kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ical menyetujui Sultan Yogya keluar dari Golkar


Jumat, 31 Agustus 2012 / 19:28 WIB
Ical menyetujui Sultan Yogya keluar dari Golkar
ILUSTRASI. Daftar harga sepeda gunung anak Pacific X-Cross series (Juli 2021), cuma Rp 2 jutaan


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie telah menyetujui penetapan Sultan Hamengkubuwono sebagai gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin mengatakan, Aburizal alias Ical sudah mengetahui jika Sultan harus keluar dari Partai Golkar bila menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Yang jelas fraksi tidak mungkin mengambil keputusan tanpa berkonsultasi kepada beliau (Ical) dan juga pak Sultan," ujarnya, Jumat (31/8).

Wakil Ketua Komisi XI DPR ini mengatakan sejauh ini komunikasi Ical dengan Sri Sultan Hamengkubuwono masih berjalan dengan baik. Menurutnya, adanya keharusan Sultan tidak berpartai politik seperti yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengubah hubungan antara Ical dengan Sultan.

Menurut Ade, Ical hanya berpesan kepada seluruh kader supaya tetap menerima undang-undang tersebut karena dibuat oleh DPR melalui kehendak rakyat. Dia bilang, Sultan juga harus legowo karena hal tersebut merupakan kehendak rakyat.

Ade mengklaim Ical tidak kecewa dengan keluarnya Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta ini. "Kami harus terima karena demi kemaslahatan banyak orang, demi kemaslahatan kasultanan Yogyakarta juga demi kemaslahatan masyarakat Yogya juga," kata Ade.

Hal yang sama pun juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agun Gunanjar. Agun yang juga Ketua Komisi Penyusun Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, Ical telah mendukung dan menyetujui undang-undang tersebut. Menurutnya, status netral non-partai yang dimiliki oleh Sultan, rakyat Yogya diharapkan tidak terkotak-kotak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×