kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hore, ada tunjangan pulsa menanti bagi para guru


Kamis, 27 Agustus 2020 / 10:42 WIB
Hore, ada tunjangan pulsa menanti bagi para guru
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim Selasa (28/7) menyampaikan permintaan maaf kepada NU, Muhammadiyah dan PGRI soal pelaksanaan program Organisasi Penggerak (POP). Nadiem akan berikan tunjangan pulsa bagi guru dari anggaran POP.


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bakal membuat kebijakan pemberian pulsa dan kebutuhan ekonomi lainnya bagi Guru. Rencana tersebut Nadiem paparkan saat melakukan rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (27/8) di Gedung DPR RI.

Menurut Nadiem, adanya kebijakan pemberian pulsa dan kebutuhan ekonomi lainnya bagi guru terwujud karena program organisasi penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang direncanakan berlangsung tahun ini terpaksa ditunda hingga tahun depan karena sempat menuai persoalan. “Jadi anggaran yang tadinya untuk POP akan kami realokasi untuk tunjangan pulsa dan kebutuhan ekonomi lainnya,” kata Nadiem.

Baca Juga: Kemendikbud mengeluarkan kurikulum darurat untuk pembelajaran selama pandemi Covid-19

Adapun anggaran untuk POP sendiri Kemdikbud alokasikan sebesar Rp 595 miliar di tahun 2020. Nanti, dana sebesar itu bakal diperuntukkan untuk tunjangan pulsa dan kebutuhan ekonomi bagi guru lainnya. Sayang, Nadiem tidak merinci lebih lanjut soal besaran tunjangan pulsa dan jenis kebutuhan ekonomi bagi guru lainnya.

Baca Juga: Tiga dampak negatif bila Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terlalu lama

Yang jelas, Nadiem masih terus melakukan komunikasi dengan ketiga organisasi yang tadinya bakal ikut POP yakni PBNU, Muhammadiyah dan PGRI yang menarik diri dari program POP. Untungnya, PBNU bakal ikut serta kembali di POP dan Nadiem masih terus melakukan komunikasi dengan kedua organisasi lainnya. “Jadi POP akan dilanjutkan tahun depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×