Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-Maruf Hasto Kristiyanto meminta agar rival Jokowi, Calon Presiden Prabowo Subianto ikut meminta maaf, setelah Ratna Sarumpaet mengaku menciptakan kebohongan terkait penganiayaan dirinya.
Hal tersebut dikatakan Hasto, sebab sebelumnya, Prabowi sempat memberikan keterangan ke media yang dinilainya menuduh pemerintahan Jokowi.
"Prabowo sebaiknya meminta maaf ke publik. Terlebih mrlalui konferensi pers Prabowo secara langsung atau tidak telah menuduh pemerintahan Jokowi dengan kata-kata pengecut, melakukan kekerasaan, bahkan penganiayaan terhadap Ibu-ibu berusia 70 tahun," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/10).
Selain Prabowo, sejatinya hoaks Ratna juga ditelan bulat-bulat serta didistribusikan oleh beberapa politisi lain. Misalnya Fadli Zon, Rachel Maryam, Fadli Zon, Dahnil Anzar Simanjuntak, Nanik S Deyang, Andre Rosiade, Fahira Idris.
Terkait hal ini, Hasto bilang menyerahkan kasus hoaks Ratna Sarumpaet untuk diproses secara hukum. "Apa yang mereka lakukan telah masuk ke delik penipuan, namun biarlah proses hukum yang bicara," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam jumpa pers yang digelar di rumahnya, Tebet, Jakarta Selatan Ratna Sarumpaet telah mengakui bahwa dirinya berbohong soal kabar penganiayaan dirinya.
Lebam-lebam di muka Ratna, diakui bukan akibat penganiayaan, melainkan imbas dari operasi sedot lemak yang dilakukannya pada 21 September 2018.
"Saya meminta maaf, kali ini saya menciptakan hoaks. Kedatangan saya untuk operasi sedot lemak. Jadi apa yang saya bilang, Jadi tidak ada penganiayaan. Itu khayalan, entah dari setan mana," kata Ratna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News