Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi dampak ekonomi dari wabah Covid-19, pemerintah dalam mengimplementasikan program Kartu Pra Kerja.
Program ini akan dimulai di tiga lokasi yakni Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau yang kemudian akan langsung dilanjutkan di Surabaya, Jakarta, dan Bandung.
Adanya program ini pun didukung oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Baca Juga: Wabah corona berpotensi tunda proyek petrokimia dalam negeri
Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi dan Kesehatan Badan Pengurus Pusat Hipmi Sari Pramono mengatakan, implementasi Kartu Pra Kerja ini dipakai sekaligus untuk antisipasi pekerja kena PHK, pekerja harian yang kehilangan penghasilan, hingga pengusaha mikro yang kehilangan pasar dan omzet.
"Kartu Pra Kerja ini paling tidak bisa meringankan beban pengusaha. Ini memang yang jadi skema oleh pemerintah. Akan diadakan training atau pelatihan nanti didasari dengan kebutuhan industri," ujar Sari dalam keterangan tertulis, Senin (30/3).
Baca Juga: Ringankan beban pengusaha, Hipmi dukung program kartu prakerja
Bukan hanya training, menurut Sari, pihaknya pun mendorong adanya sertifikasi. Pasalnya, menurut dia sertifikasi kompetensi kerja menjadi acuan bagi industri atau pengusaha untuk mempekerjakan seseorang atau tidak.
Selain sertifikasi, Sari juga berharap adanya kartu pra kerja ini juga dilengkapi dengan peran pemerintah sebagai job services.
Baca Juga: Ekonomi porak poranda akibat corona, bagaimana langkah penyelamatan oleh pemerintah?
"Jadi yang sudah punya sertifikat ini dipertemukan oleh pemerintah dengan perusahaan-perusahaan. Jadi semacam head hunter, sehingga industri tidak lagi mencari-cari," jelasnya.
Sari menambahkan, Hipmi juga mendukung pengimplementasian program ini karena akan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News