kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hipmi dorong implementasi insentif kredit modal kerja sektor pertanian


Minggu, 17 Mei 2020 / 23:03 WIB
Hipmi dorong implementasi insentif kredit modal kerja sektor pertanian
ILUSTRASI. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani dalam seminar insentif moneter dan fiskal untuk penguatan UKM menuju Indonesia maju, Kamis (10/1). (dokumentasi Hipmi). tak tetapkan objek dan tarif baru, Hipmi: tak perlu ada yang dikhawatirkan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendorong pemerintah untuk segera mengimplementasikan insentif kredit modal kerja untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro (UMi) terutama bagi pengusaha kecil di sektor pertanian.

Hipmi mengimbau agar pemerintah segera membuat aturan pelaksananya, sebab saat ini sektor pertanian sudah dalam masa genting.  Apalagi, stimulus tersebut sudah dimasukan dalam skema  program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Hipmi menilai pemerintah tak punya empati kerek iuran BPJS Kesehatan

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Untuk Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dan/Atau Untuk Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi Ajib Hamdani berharap dengan suntikan penyediaan dana oleh pemerintah, melalui mekanisme penjaminan kredit modal kerja, maka kredit yang tersalurkan ke sektor pertanian ini akan memberikan leverage (daya ungkit) yang luar biasa.

Misalnya dianggarkan dana penjaminan sebesar Rp 5 triliun, maka kredit yang tersalurkan, bisa kisaran Rp 100 triliun-Rp 125 triliun.

Dengan insentif ini, diharapkan, sektor pertanian akan menjadi salah satu andalan yang bisa tumbuh signifikan mulai kuartal III-2020 nanti dan berkontribusi positif terhadap ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Hipmi minta kursus online kartu Prakerja disetop sementara, ini alasannya

Ajib bilang sektor pertanian menjadi salah satu kontributor terbesar Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi yang mengkhawatirkan adalah, pada kuartal I-2020 pertumbuhannya hanya 0%, alias tidak ada pertumbuhan. Sedangkan pada kuartal I-2019 bisa tumbuh 1,8%.

“Perlu dicermati dan dikritisi adalah pemerintah harus memastikan penggunaan kredit yang diberikan jaminan oleh pemerintah, benar-benar sampai ke masyarakat secara langsung, jangan malah selanjutnya hanya dipakai oleh free riders yang memonopoli akses informasi, kebijakan dan perbankan,” kata Ajib kepada Kontan.co.id, Sabtu (16/5).

Setali tiga uang, kalau sampai itu  yang terjadi, menurutnya kebijakan pemerintah justru hanya akan menjadi alat kapitalis yang hanya menguntungkan segelintir orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×