Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Januari hingga 13 Juni 2020, Perum Bulog telah menyerap gabah setara beras sebanyak 555.000 ton. Realisasi ini sekitar 39,6% dari target pengadaan beras Bulog yang sebesar 1,4 juta ton di tahun ini.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, rata-rata penyerapan gabah/beras dalam beberapa waktu terakhir sekitar 11.000 ton hingga 12.000 ton per hari. Hingga akhir Juni, Bulog menargetkan akan menyerap sekitar 600.000-650.000 ton beras.
Tri optimistis bisa mencapai target tersebut. "Kami tetap optimistis dengan bekerja maksimal di lapangan dan jemput bola ke petani, kelompok tani juga mitra Kerja Bulog dan juga on farm Bulog yang saat ini juga sedang panen," kata Tri kepada Kontan, Minggu (14/6).
Baca Juga: Kepala Bulog Divre Jatim dinyatakan positif Covid-19
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal juga optimistis mencapai target tersebut, mengingat masih ada sejumlah wilayah yang masih panen. Menurutnya, penyerapan beras juga tak dilakukan begitu panen selesai, tetapi dengan serangkaian proses lebih dulu.
"Jadi setelah panen masih ada prosesnya untuk masuk ke gudang, Misalnya panen di Mei-Juni, masih ada proses penjemuran hingga penggilingan. Nah kami melihat realisasi penyerapan di gudang," tutur Awaludin.
Dia juga menjelaskan, Bulog terus melakukan penyerapan gabah/beras sepanjang tahun. Pasalnya, Bulog harus menyediakan cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1 juta ton hingga 1,5 juta ton. Sementara, Bulog pun tetap harus menyalurkan beras dalam rangka Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dengan target penyaluran 5.000 ton sehari.
"Jadi supaya stok kita berada di rentang 1 juta sampai 1,5 juta ton, di samping mengeluarkan, kami juga harus menyerap. Sehingga, kapanpun kita harus ada stok itu," kata Awaludin.
Dia menambahkan, Bulog tetap mengejar pengadaan gabah/beras sebesar 1,4 juta ton tahun ini. Serapan gabah/beras akan dimaksimalkan hingga bulan ini, mengingat masa panen akan kembali berkurang dalam beberapa bulan ke depan, dan panen akan mulai berlangsung lagi di Agustus-September.
Baca Juga: Bulog salurkan bansos beras tahap kedua di Jabodetabek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News