Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah dan Lembaga Jasa Keuangan berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dan inovasi guna meningkatkan akses keuangan masyarakat di daerah.
Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2020 telah digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (10/12).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, hingga Desember ini telah dibentuk sebanyak 224 TPAKD terdiri dari 32 provinsi dan 176 kabupaten/kota yang telah melakukan berbagai program sejalan dengan mendukung program pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca Juga: Laju kredit konstruksi diperkirakan akan semakin meningkat
Beberapa program telah dilakukan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti program KUR Klaster, Jaring, Lakupandai, Bumdes Center, Bank Wakaf Mikro, Simpanan Pelajar, Satu Pelajar Satu Rekenig dan program keuangan inklusif lainnya.
Untuk memperluas akses pembiayaan bagi pengusaha UMKM, OJK juga menginisiasi berbagai terobosan pengembangan ekosistem berbasis digital melalui pengembangan aplikasi seperti KURBali, BWM Digital dan UMKMMU. “Keseluruhan upaya ini dikoordinasikan implementasinya di daerah oleh TPAKD,” kata Wimboh secara virtual, Kamis (10/12).
Dalam Rakornas TPAKD ini diluncurkan roadmap TPAKD 2021-2025 yang yang memuat strategi dan arah kebijakan pengembangan TPAKD untuk lima tahun ke depan.
Roadmap ini disusun bersama oleh OJK, Kemenko Bidang Perekonomian (Sekertariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif), Kementerian Dalam Negeri dan didukung oleh Asian Development Bank (ADB).
Baca Juga: Dukung cashless socity, Mandiri Online kini bisa hadirkan fitur QR
Sesuai tujuan awal TPAKD, maka roadmap TPAKD mengutamakan sinergitas berbagai pihak terkait dalam meningkatkan ketersediaan berbagai produk serta layanan keuangan formal secara konsisten yang juga bertujuan mendorong peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat.
Selanjutnya: Restrukturisasi kredit terimbas pandemi diyakini terkendali, ini penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News