Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyampaikan, hingga akhir tahun pihaknya mempunyai beberapa komitmen dengan investor internasional dalam membangun Nusantara.
“Setidaknya ada lima negara yang sedang dalam proses (kesepakatan), antara lain Korea Selatan, lalu Jepang, China, Jerman, dan juga Uni Emirat Arab,” jelas Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6).
Investor diperlukan lantaran pembangunan IKN mempunyai dua mesin untuk saling bekerja sama.
Pertama APBN untuk membangun fasilitas dan infrastruktur dasar dengan target akan pengerjaan hingga 2024.
Baca Juga: Otorita IKN Ajak Delegasi Bisnis Asal Singapura Lihat Progres Pembangunan IKN
Kedua adalah investor, termasuk investor domestik. Bambang menyebut pembangunan IKN tak hanya menyasar investor besar namun juga UMKM.
“Kita akan mengundang banyak investor bisnis untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota ini,” tambah Bambang.
Menurut Bambang, IKN menjadi kota yang menjanjikan dan akan berkelanjutan. Dimana pemerintah Indonesia mengklaim telah memiliki payung hukum yang sangat kuat.
Bambang menyebut, hukum tersebut menjadi sebuah dasar legalitas bagi pihaknya untuk melanjutkan dan menggaransi keberlanjutan proyek ini pembangunan Nusantara.
"Kedua kami menyediakan beberapa insentif, yang melebihi insentif rata-rata yang kami miliki di Indonesia,” terangnya.
Ia meyebutkan, pada umumnya tax holiday sebesar Rp 100 miliar, namun di IKN cukup dengan Rp 10 miliar saja untuk mendapatkan 20 atau 30 tahun tax holiday. Selain itu rate of return akan mendapat lebih dari biasanya atau lebih dari 11-13%.
“Dalam hal daya tarik investasi tersebut, saya percaya, ini sangat menarik berdasarkan karakter pada bisnis Anda untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara di Indonesia,” ungkap Bambang.
Baca Juga: Usai Singapura, Negara Timur Tengah dan Eropa akan Susul Lihat Langsung Proyek IKN
Pemerintah Indonesia juga akan memfasilitasi energi hijau dan industri hijau. Untuk itu yang dibangun pertama kali di Nusantara adalah pusat pembibitan/persemaian, di antaranya Rumpin dengan kapasitas produksi sebesar 16 juta bibit per tahun, dan Mentawir sebesar 15 juta produksi bibit per tahun.
“Kita akan menjadi kota pertama di Indonesia yang sepenuhnya menerapkan sebagai Carbon Neutral City di tahun 2045,” imbuhnya.
Nantinya IKN juga akan memiliki pembangkit listrik tenaga uap dan gas (PLTGU) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dalam menyokong energi ramah lingkungan.
Ia menegaskan bahwa, pembangunan IKN tidak akan merusak alam/deforestasi, namun justru melakukan reforestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News