kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Hatta: Pemberian tax holiday Unilever belum final


Kamis, 04 Oktober 2012 / 14:35 WIB
Hatta: Pemberian tax holiday Unilever belum final
ILUSTRASI. Karyawan money changer menghitung mata uang dollar US di salah satu money changer Jakarta, Rabu (5/5)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/05/2021.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemberian fasilitas pembebasan pajak (tax holiday) kepada PT Unilever Oleochemical Indonesia ternyata belum final. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, ada satu tahapan lagi yang harus dilewati agar Unilever bisa benar-benar menikmati pembebasan pajak itu.

Menurut Hatta, satu tahapan itu adalah rapat koordinasi pembahasan persetujuan pemberian tax holiday. Rapat koordinasi tersebut dilakukan oleh kementerian dan lembaga di bawah koordinasi kementeriannya seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Perindustrian dan juga Kementerian Keuangan.

Rapat ini untuk melihat apakah semua persyaratan yang dimiliki oleh Unilever untuk mendapatkan insentif pajak tersebut benar- benar sudah dipenuhi. “Untuk mendapatkan tax holiday itu kan ada syaratnya; investasi harus besar, dilakukan di daerah tertentu, menyerap banyak tenaga kerja, berorientasi kepada produk ramah lingkungan,” kata Hatta, Kamis (4/10).

Cuma, Hatta belum bisa memastikan kapan rapat itu akan digelar. Sebab, dia mengaku belum menerima pemberitahuan dari Kementerian Keuangan soal persetujuan pemberian tax holiday itu. "Kalau sudah akan kami segera bawa ke rapat koordinasi, saya yang akan pimpin itu nantinya,” kata Hatta.
 
Menteri Keuangan Agus Martowardojo telah menyetujui secara prinsip permohonan pemberian pembebasan pajak kepada Unilever. Dia mengaku izin prinsip itu telah dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kendati belum diparaf oleh Hatta.
 
Unilever mengajukan permohonan pembebasan pajak setelah membenamkan duit sebesar Rp 1,2 triliun di Kawasan Sei Mangkei, Sumatera Utara. Perusahaan ini akan membangun pabrik oleochemical.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×