Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menunjukkan perbaikan, setelah periode Covid-19.
Namun, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengingatkan, masih ada sejumlah risiko yang membayangi jalan pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II-2023 juga tahun 2024.
Baca Juga: Ganjar Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7%, Menteri Bahlil: Kuncinya Hirilisasi
"Sejumlah risiko akan terlihat di paruh kedua tahun ini, juga akan berlanjut pada tahun 2024. Datang dari inflasi, perdagangan, juga investasi," terang Andry dalam media gathering, Selasa (22/8).
Andry pun memerinci. Pertama, inflasi berpotensi meningkat bila kondisi iklim tak mendukung. Salah satunya datang dari fenomena El Nino atau angin kekeringan.
El Nino ini akan mengancam pasokan pangan Indonesia. "Bila ada gangguan panen, angka inflasi akan meningkat ke atas. Bahkan bisa saja di akhir tahun di atas 3,2% (YoY)," tambah Andry.
Kedua, surplus neraca perdagangan yang akan melandai. Seiring dengan normalisasi harga komoditas.
Dengan demikian, amunisi untuk mempertahnakan stabilitas nilai tukar rupiah akan terbatas pada paruh kedua dan tahun depan.
Baca Juga: Kemenkeu Perkirakan Ekonomi Digital RI Akan Tumbuh 62% hingga 2025 Mendatang
Ketiga, Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada awal tahun 2024 akan membuat para pelaku bisnis menunda ekspansinya.
Meski memang, hajatan nasional ini berpotensi mengerek konsumsi rumah tangga yang juga menjadi sisi positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News