kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.435   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.736   -94,43   -1,21%
  • KOMPAS100 1.079   -10,72   -0,98%
  • LQ45 789   -8,41   -1,06%
  • ISSI 262   -2,74   -1,04%
  • IDX30 409   -4,48   -1,08%
  • IDXHIDIV20 475   -5,51   -1,15%
  • IDX80 119   -1,13   -0,94%
  • IDXV30 129   -0,75   -0,58%
  • IDXQ30 132   -1,48   -1,11%

Hati-Hati, Ekspansi Manufaktur Bisa Goyah Akibat Kericuhan Sosial yang Meluas


Senin, 01 September 2025 / 15:11 WIB
Hati-Hati, Ekspansi Manufaktur Bisa Goyah Akibat Kericuhan Sosial yang Meluas
ILUSTRASI. PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 kembali ke zona ekspansi di level 51,5 setelah lima bulan berturut-turut terkontraksi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 kembali ke zona ekspansi di level 51,5 setelah lima bulan berturut-turut berada dalam kontraksi.

Meski menjadi sinyal positif, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef Rizal Taufikurahman menilai capaian ini masih rapuh dan rawan terganggu oleh eskalasi kericuhan sosial yang meluas di berbagai daerah.

"Kenaikan ini masih tipis dan sangat rentan diganggu oleh faktor non-ekonomi yang kini justru membesar, yakni kericuhan sosial yang meluas di berbagai daerah," ujar Rizal kepada Kontan.co.id, Senin (1/9/2025).

Baca Juga: Respons Kemenperin Pasca PMI Manufaktur Ekspansi ke 51,5 pada Agustus 2025

Menurutnya, gangguan keamanan dapat langsung memukul rantai distribusi bahan baku, menunda pengiriman, hingga menekan arus logistik antarwilayah.

Efek jangka pendek saja sudah berpotensi menggoyahkan momentum ekspansi. Sementara dalam jangka panjang, kericuhan yang terus berlanjut akan menimbulkan ketidakpastian yang melemahkan keyakinan pelaku usaha.

"Investor asing maupun domestik, yang seharusnya mendorong kapasitas produksi baru, justru cenderung menahan ekspansi," katanya.

Ia menjelaskan, dari perspektif teknokratis, stabilitas sosial merupakan variabel kunci yang menentukan keberlanjutan momentum PMI Manufaktur.

Pasalnya, tanpa kepastian politik dan keamanan, setiap sinyal pemulihan akan mudah terkikis. Bahkan risiko reputasi terhadap Indonesia bisa meluas, seperti persepsi risiko naik, cost of fund korporasi ikut terdorong, dan subsektor manufaktur yang masih bergantung pada imported input akan semakin tertekan.

Baca Juga: Manufaktur Indonesia Menggeliat, PMI Tembus 51,5 di Agustus 2025

"Artinya, kericuhan sosial bukan sekadar isu politik, tetapi langsung berimplikasi ke daya saing industri dan biaya produksi nasional," terang Rizal.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya langkah pemerintah untuk tidak sekadar berbangga dengan indikator ekspansi, melainkan memastikan stabilitas sosial sebagai fondasi.

"Tanpa penanganan yang proporsional dan komunikasi politik yang efektif, momentum pemulihan manufaktur akan kembali runtuh dan ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi yang lebih besar daripada kontraksi lima bulan sebelumnya," pungkasnya.

Selanjutnya: Imbas Demo, Pemerintah Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Masuk Jakarta

Menarik Dibaca: Mengulik Kandungan Nutrisi dan 5 Manfaat Makan Tomat bagi Kesehatan Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×