kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hari libur dilarang pakai BBM subsidi


Jumat, 23 Mei 2014 / 07:22 WIB
Hari libur dilarang pakai BBM subsidi
ILUSTRASI. Deretan Rekor Pele yang Sulit Dipecahkan oleh Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Sumber Foto: sportingnews.com


Reporter: Asep Munazat Zatnika, Widyasari Ginting | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

AKARTA. Menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kejutan kembali datang. Kali ini datang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pemerintah akan melarang penjualan BBM di akhir pekan yakni di Sabtu dan Minggu serta di hari-hari libur nasional.

"Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU akan dilarang menjual BBM bersubsidi di akhir pekan dan hari libur,"ujar Jero (21/5).

Hanya Jero enggan merinci, kapan kebijakan ini akan berlaku. Yang pasti, kebijakan ini untuk menghadang penggunaan BBM subsidi yang terus naik, melebihi kuota APBN.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan gas (BPH Migas) Ibrahim Hasyim membenarkan jika saat ini pemerintah tengah membahas pembatasan penggunaan BBM bersubsidi lewat larangan penjualan BBM bersubsidi di akhir pekan dan hari libur nasional.

"Jika kebijakan ini jalan, dana yang bisa dihemat pemerintah cukup besar," ujar dia, Kamis (22/3). Dalam catatan Ibrahim, rata-rata penggunaan BBM bersubsidi saban hari di 2014 berkisar 130.000 kiloliter (kl). Ini merogoh kocek dana subsidi Rp 500 miliar per hari. Jika pemerintah bisa melarang penjualan BBM bersubsidi dalam kurun waktu 50 hari saja, penghematan yang bisa dilakukan dari dana subsidi mencapai Rp 25 triliun, atau setara 6,5 juta kilo liter.

Direktur Divisi Energi, Sumber Daya Alam dan Pertambangan Bappenas Monty Girianna menambahkan, kebijakan ini juga akan memaksa masyarakat membiasakan diri menggunakan BBM non-subsidi. Apalagi, penggunaan BBM bersubsidi di hari libur tak mendorong produktivitas ekonomi.

"Perjalanan di hari libur umumnya bukan untuk bekerja, jadi wajar jika harus menggunakan BBM non-subsidi," ujar Monty. Hanya, kebijakan ini sudah pasti akan sulit dilakukan.

Tak habis akal, pemilik mobil dan motor sudah pasti akan memenuhi tangki kendaraannya menjelang akhir pekan atau liburan. Pengamat Minyak dan Gas (migas), Kurtubi menilai, sudah banyak rancangan kebijakan pemerintah menghemat BBM subsidi, tapi hasilnya nihil.

Larangan pembelian BBM subsidi di hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional justru akan memunculkan polemik baru di masyarakat. "Jika berniat hemat BBM subsidi, yang paling efektif memaksa konversi pemilik kendaraan dari BBM ke bahan bakar gas," ujar dia.

Apalagi, harga BBG juga lebih murah ketimbang BBM subsidi. Pemilik kendaraan hanya perlu beli konverter gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×