kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hari kesiapsiagaan bencana, BNPB ajak kita siap hadapi bencana


Jumat, 26 April 2019 / 09:57 WIB
Hari kesiapsiagaan bencana, BNPB ajak kita siap hadapi bencana


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -BANDUNG. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak masyarakat bersiap menghadapi bencana.

Kepala BNPB Doni Monardo bilang, sejak 2017 BNPB menginisiasi gerakan peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan nasional untuk menghadapi bencana. Hal itu dituangkan dalam Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati setiap tanggal 26 April.

Doni menyatakan, dalam gerakan tersebut BNPB mendorong stakeholder terkait untuk mengedepankan empat hal dalam menghadapi bencana. Yaitu pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini.

"Yang terakhir adalah memberi perhatian pada peningkatan kapasitas lembaga, sumber daya manusia, penguatan anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan bencana di masa yang akan datang," kata Doni dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Bandung, Jumat (26/4).

BNPB mengatakan, HKB bukanlah seremoni tetapi upaya konkret untuk mengubah perilaku untuk membangun kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas. "Juga melatih evakuasi dengan tenang dan tidak panik merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi ancaman bencana," ucap dia.

BNPB berharap melalui pelatihan dalam peringatan HKB, masyarakat dapat mengasah naluri untuk dapat bertahan hidup. Latihan tersebut harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan komunitas.

Doni bilang, pendidikan paling dini wajib dilakukan mulai dari rumah. Untuk itu peran ibu dan perempuan menjadi sangat penting.

"Selain pentingnya pendidikan dini, perempuan dan ibu dipilih karena memiliki sifat melindungi, aktif dalam kelompok sosial dan komunitas dan juga merupakan sosok pembelajar," kata Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×