kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga masker melonjak drastis, YLKI desak pemerintah turun tangan


Jumat, 14 Februari 2020 / 16:05 WIB
Harga masker melonjak drastis, YLKI desak pemerintah turun tangan
ILUSTRASI. Pedagang merapikan masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan melonjaknya harga masker di pasaran akibat pengaruh ramainya isu Virus Corona.

Kepala Bidang Hukum Pengaduan YLKI Warsito Aji mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menerima lima aduan konsumen terkait melambungnya harga masker.

Baca Juga: Kasus virus corona di kapal pesiar Jepang bertambah menjadi 175 orang

"Ada beberapa pengaduan konsumen yang masuk ke YLKI terkait produk masker diantaranya adalah masalah kenaikan harga yang tidak rasional kenaikanya kurang lebih antar 300-1000 persen. Berikutnya adalah masalah kelangkaan masker di pasaran walaupun harga sudah tidak masuk akal," kata Aji saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Meski baru lima aduan, Aji menjelaskan bahwa pemerintah tetap harus turun tangan mengontrol kestabilan harga masker yang melonjak.

Pemerintah harus turun langsung ke sentral penjualan masker dan memberikan sanksi kepada penjual yang sengaja menaikkan harga masker.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia pastikan tidak akan pulangkan eks anggota ISIS

"Baru lima pengaduan konsumen, walaupun lima pengaduan tersebut YLKI mendesak pemerintah untuk turun tangan mengontrol harga masker agar tidak terjadi lonjakan harga yang sangat tinggi," ujar Aji.

"Dengan melakukan sidak ke sentra-sentra pasar yang menjual masker untuk memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku usaha nakal yang menjual harga masker dengan harga yang sangat tinggi," lanjut Aji.

Adapun turut diketahui, di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, harga Masker N95 kini menyentuh Rp 1,6 juta per boks yang berisi 20 buah. Padahal harga normalnya hanya berkisar Rp 195.000 per boks.

Selain itu, harga masker biasa pun juga tidak kalah melonjak. Kini, harga masker biasa mencapai Rp 170.000 hingga Rp 350.000 per boksnya yang berisi 50 buah.

Baca Juga: Kata WHO: 82% dari 17.000 kasus baru virus corona tergolong ringan

Harga normalnya padahal hanya sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per boks. Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional.

Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.

Bambang Darmadi, seorang penjual peralatan kesehatan salah satu toko di Jakarta menyebut, satu kotak masker biasa berisi 50 lembar saat ini dijual seharga Rp 200.000.

Padahal harga normal sebelum wabah virus corona terjadi adalah Rp 20.000. Menurut Darmadi, lonjakan harga masker berkisar sampai Rp 10.000 setiap harinya.

Baca Juga: Ada tenaga asing dari China, begini cara PLN antisipasi penyebaran virus corona

Sementara itu, media pemerintah Singapura, Straits Times menulis dalam judul berita, Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 sebanyak 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta.

Harga tersebut melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar antara Rp 800.000. Media ini juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi untuk masker biasa. Satu kotak berisi 50 lembar mencapai Rp 275.000 dengan harga normal kisaran Rp 30.000. (Dean Pahrevi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "YLKI Desak Pemerintah Turun Tangan Kontrol Harga Masker yang Melonjak"
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×