kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Komoditas Tinggi, Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II 2022 Lanjut Surplus


Jumat, 24 Juni 2022 / 18:23 WIB
Harga Komoditas Tinggi, Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II 2022 Lanjut Surplus
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). Harga komoditas tinggi, neraca transaksi berjalan kuartal II-2022 lanjutkan tren surplus.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Tren surplus neraca transaksi berjalan nampaknya masih akan berlanjut di kuartal II-2022, setelah pada kuartal I-2022 neraca transaksi berjalan mencatat surplus US$ 0,2 miliar atau 0,1% produk domestik bruto (PDB). 

Analis Makroekonomi BanK Danamon Irman Faiz memperkirakan, surplus neraca transaksi berjalan akan berada di kisaran 0,7% PDB. Hal ini seiring dengan potensi surplus neraca perdagangan pada periode April 2022 hingga Juni 2022. 

“Surplus neraca perdagangan meningkat tajam. Pada kuartal II-2022 ini harga komoditas ekspor kita naik tinggi sehingga mendorong kinerja surplus neraca perdagangan,” tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Jumat (24/6). 

Namun, tren surplus neraca transaksi berjalan ini sepertinya tak akan bertahan. Pasalnya, di sepanjang tahun 2022 Faiz memperkirakan terjadi defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sebesar 0,5% PDB. 

Namun, terjadinya CAD ini tak melulu pertanda buruk. Sebaliknya, ini justru menunjukkan adanya akselerasi permintaan domestik yang menyundut impor barang, kemudian mengkerdilkan surplus neraca perdagangan. 

Baca Juga: Kinerja Ekspor Kuat, BI Yakin Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II-2022 Masih Surplus

Ini juga bisa mencerminkan mobilitas yang makin solid, yaitu aktivitas turisme ke negara-negara lain yang meningkat, yang kemudian akan memberi dampak pada neraca jasa. 

Senada dengan Faiz, Ekonom MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi juga memperkirakan neraca transaksi berjalan membukukan surplus pada kuartal II-2022 seiring dengan kinerja ekspor yang masih kuat, terutama dari sisi harga. 

Belum lagi ada pembukaan keran ekspor CPO serta peningkatan harga batubara yang merangkak naik setelah ada krisis di Eropa. “Bila tidak ada hal yang menimbulkan ketidakpastian seperti kenaikan harga minyak goreng sampai Indonesia mengikuti kebijakan proteksionisme, ekspor akan kuat dan didukung kinerja transaksi berjalan,” tegas Tirta. 

Baca Juga: BI akan Kerek Suku Bunga ke Level 4,5% hingga Akhir Tahun 2022, Ini Alasannya

Namun, berbeda dengan Faiz, Tirta memperkirakan neraca transaksi berjalan untuk tetap melanjutkan tren surplus. Ia memperkirakan, surplus transaksi berjalan pada sepanjang tahun ini akan berada di kisaran 0,1% PDB. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×