kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas anjlok, penerimaan SDA non-migas Januari-Agustus 2019 tergelincir


Selasa, 24 September 2019 / 21:54 WIB
Harga komoditas anjlok, penerimaan SDA non-migas Januari-Agustus 2019 tergelincir
ILUSTRASI. RAPAT KERJA PENGESAHAN TINGKAT PERTAMA RAPBN 2020


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai pergerakan harga komoditas yang berada dalam tren pelemahan membuat realisasi penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) non-migas.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pergerakan harga komoditas berdampak kepada penerimaan dari pertambangan mineral dan batubara (Minerba) yang pada akhirnya berimbas kepada Penerimaan SDA Nonmigas karena pertambangan minerba merupakan komponen dominan. 

Dalam catatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode September 2019, penerimaan yang berasal dari pertambangan Minerba sepanjang Januari-Agustus 2019 sejumlah Rp 17,04 triliun, Kehutanan sebesar Rp 3,06 triliun, Perikanan sejumlah Rp 0,32 triliun, dan pendapatan pertambangan panas bumi sebesar Rp 1,03 triliun. 

Baca Juga: Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) belum moncer

Secara menyeluruh, realisasi penerimaan SDA non-migas dalam bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2019 sebesar 9,11% dari realisasi di tahun 2018. Dengan capaian sejumlah Rp 21,46 triliun, realisasi ini merupakan 69,29 % dari target APBN 2019. 

Di sisi lain,  pada periode bulan Januari sampai dengan Agustus 2019, rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) periode Januari-Agustus 2019 mencapai US$ 83,95 per ton lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yakni US$ 98,93 per ton. 

“Diindikasikan menjadi salah  satu penyebab penurunan realisasi penerimaan SDA non migas,” kata Sri Mulyani dalam pemaparan APBN Periode September 2019 di kantor Direktorat Jendral Pajak (DJP), Selasa (24/9).

Baca Juga: Ekonomi domestik kian tertekan, Sri Mulyani berharap stabilitas politik segera pulih

Menkeu menyampaikan pendapatan dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) masih memberikan kontribusi yang dominan pada realisasi PNBP periode bulan Januari sampai dengan Agustus 2019. 

Di mana, setoran sisa surplus BI pada bulan Mei 2019 sebesar Rp 30,09 triliun dan realisasi pendapatan dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai dengan bulan Agustus 2019 yang mencapai Rp 42,39 triliun menyumbang realisasi Pendapatan dari KND secara total Rp 72,48 triliun atau 159,0% dari target APBN tahun 2019. 

Jumlah ini naik 82,3%  dari realisasi Pendapatan KND di tahun 2018 yang sebesar Rp 39,77 triliun. Adapun lima BUMN yang menyetorkan dividen terbesar untuk periode 
bulan Januari sampai dengan Agustus adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejumlah Rp 9,25 triliun, PT  Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sejumlah Rp 8,45 triliun.

Baca Juga: Penerimaan pajak lesu, pemerintah waspadai perlambatan ekonomi yang makin nyata

Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah Rp 6,75 triliun, PT Pertamina (Persero) sejumlah Rp 4,5 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sejumlah Rp 2,25 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×