Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Inflasi September 2012 ternyata sesuai dengan prediksi para analis. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi bulan kesembilan sebesar 0,01%.
Dengan demikian, inflasi tahun kalenderĀ sebesar 3,49%. Sedangkan secara year on year, inflasiĀ sebesar 4,31%.
Sedangkan inflasi inti sebesar 0,34%. Bila dihitung year on year, inflasi inti sebesar 4,12%. "Inflasi September ini karena harga kembali normal," kata Suryamin, Senin (1/10).
Seperti diberitakan harian KONTAN (1/10), para ekonom yang disurvei memperkirakan, angka inflasi sepanjang September akan bergerak di kisaran 0,01% hingga 0,33%. Dengan pencapaian inflasi September ini, ekonom memperkirakan, hingga pengujung 2012, inflasi tidak akan melampaui 5%.
Adapun tekanan inflasi terjadi lantaran bulan September harga bahan bakar non subsidi sempat mengalami kenaikan. Penyebabnya antara lain harga minyak mentah yang sempat melonjak dan nilai tukar rupiah yang melemah. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih bilang, penurunan harga barang kebutuhan pokok memberi kontribusi rendahnya angka inflasi September ini. Hanya saja, "Dampak arus balik Lebaran masih terasa di awal September, sehingga masih ada kenaikan kecil di sektor rekreasi dan transportasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News