kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Harga BBM Premium harusnya sudah turun


Senin, 07 September 2015 / 10:57 WIB
Harga BBM Premium harusnya sudah turun


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menyebutkan, harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harusnya diturun. Pasalnya, harga Indonesian Crude Price sebagai acuan minyak dunia saat ini adalah US$ 40. Selain itu harga BBM non subsidi di Singapura juga hanya Rp 6.300.

"Harusnya harga BBM bersubsidi Rp 6.900 plus PPn dan sudah ditambah ongkos distribusi dari Singapura," ujar Kardaya di Energi Kita, Gedung Dewan Pers, Minggu (6/9).

Sampai sekarang harga BBM bersubsidi tidak diturunkan dengan alasan PT Pertamina (persero) merugi menjual harga dibawah harga minyak dunia. Menilai hal tersebut, Kardaya mengimbau bahwa pemerintah sudah seharusnya menurunkan harga jual BBM bersubsidi meski Pertamina dinilai rugi.

"Mestinya harga BBM jenis Premium diturunkan," ungkap Kardaya.

Namun, pendapat pihak DPR ini berbeda dengan pemerintah. Menurut Direktur Pembinaan Program Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi harga BBM bersubsidi jenis Premium tersebut masih di atas hitungan Kardaya.

"Premium hitungan September rata-rata Rp 7.700, walaupun harga minyak dunia turun," ujar Agus.

Agus memaparkan, ada biaya impor, ditambah distribusi ke seluruh wilayah di Indonesia, dan biaya penyimpanan. Agus juga menambahkan fluktuasi harga minyak dunia tidak bisa disamakan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Penurunan crude tidak punya dinamika irama sama dengan produk (BBM non subsidi). Meski solar dan crude sama turun drastis," papar Agus.

Agus menambahkan bahwa harga BBM bersubsidi jenis Premium tidak pernah lebih murah dibandingkan harga Solar "Harga Premium bulan April lalu ada anomali, Premium tidak pernah lebih murah daripada diesel," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×