kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga barang administered price naik, BI nilai inflasi Februari 2018 terkendali


Kamis, 01 Maret 2018 / 19:33 WIB
Harga barang administered price naik, BI nilai inflasi Februari 2018 terkendali
ILUSTRASI. Perawatan Instalasi Listrik


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Februari 2018 sebesar 0,17%, turun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,62%. Dengan perkembangan itu, inflasi tahunan Februari 2018 berada di level 3,18% year on year (YoY).

"Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2018 tetap terkendali dalam kisaran sasaran," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat dalam keterangan resmi, Kamis (1/3).

BPS juga mencatat, penurunan inflasi tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti dan volatile food yang lebih rendah dari bulan sebelumnya, di tengah meningkatnya inflasi atas barang-barang yang harganya diatur pemerintah (administered prices).

Inflasi inti Februari 2018 menurun menjadi 0,26%, lebih rendah dibandingkan Januari 2018 yang sebesar 0,31%. Adapun inflasi tahunan inti Februari 2018 tercatat sebesar 2,58% YoY.

"Perkembangan tersebut tidak terlepas dari konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar," tambah Arbonas.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food juga menurun menjadi 1,1% dibanding bulan sebelumya yang sebesar 2,58%, meski terdapat tekanan dari harga beras. Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat sebesar 3,10% YoY.

Di sisi lain, inflasi kelompok administered prices meningkat menjadi 0,07% setelah di Januari 2017 mengalami deflasi 0,15%. Penyebab inflasi kelompok ini, yaitu dari kelompok energi berupa penyesuaian harga bensin nonsubsidi dan tarif listrik.

BI memperkirakan, inflasi ke depan tetap berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5% plus minus 1%. "Koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat, terutama sebagai antisipasi risiko meningkatnya inflasi volatile food," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×