Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Februari 2018 sebesar 0,17% secara bulanan dan 3,18% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,62% secara bulanan dan 3,25% yoy.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, inflasi selama bulan lalu lebih disebabkan oleh inflasi inti. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender 2018 mencapai 0,57% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 2,58%.
"Inflasi inti menjadi penyebab inflasi Februari 2018, angkanya 0,26% dan andilnya ke inflasi Februari itu 0,15%," ujar Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/3).
Ia menjelaskan, penyebab utama dari inflasi inti pada Februari 2018 adalah kenaikan harga emas perhiasan yang menyumbang sebesar 0,02%. “Ini dipengaruhi harga internasional. Emas ke inflasi inti 0,02%,” katanya.
Adapun, inflasi inti didorong oleh kenaikan upah pembantu rumah tangga (PRT), sewa rumah, tukang bukan mandor, dan beberapa komoditas seperti susu dan ayam goreng. Oleh karena itu, ia belum melihat adanya pengaruh nilai tukar rupiah dalam inflasi inti.
“Saya highlight komoditasnya saja. Jadi lebih karena domestik, yang berkaitan dengan internasional lebih ke emas,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News