kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harapan lifting minyak hanya dari Blok Cepu


Kamis, 18 Juni 2015 / 19:05 WIB
Harapan lifting minyak hanya dari Blok Cepu


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pengamat Perminyakan Kurtubi berpendapat kondisi lifting Indonesia saat ini sangat rendah. Lapangan minyak Indonesia sudah tua di mana selama 15 tahun terakhir tidak ada penemuan cadangan baru.

Menurut Kurtubi, satu-satunya andalan pemerintah yang bisa menaikkan lifting minyak adalah Blok Cepu. Pada Oktober, November dan Desember 2015 Blok Cepu ditargetkan akan mengalami peningkatan produksi. "Ini yang bisa membawa lifting ke atas 800.000 bph," terang Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini ketika dihubungi KONTAN, Kamis (18/6).

Kalau Blok Cepu meleset, tidak ada harapan pada penerimaan negara yang berasal dari lifting minyak. Pasalnya, dalam jangka waktu pendek yaitu satu tahun ke depan hanya Blok Cepu yang bisa meningkatkan lifting minyak nasional. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Adapun, produksi minyak dan gas terancam tidak mencapai target. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi target investasi migas tidak tercapai.

SKK Migas menyatakan dari hasil revisi kasar yang sudah diterima, investasi hulu migas hasil revisi turun 15% dari sebelumnya yang ditargetkan US$ 22 miliar. Pasalnya, investasi migas tahun ini kemungkinan hanya US$ 19 miliar.

Kondisi ini menyebabkan kontraktor migas memangkas target produksi minyak 2015. Jika semula mereka menargetkan 850.000 barel per hari (bph), turun menjadi 825.000 bph. Tidak hanya minyak, produksi gas pun direvisi dari 6.600 mmscfd menjadi 6,400 mmscfd.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Keuangan (Kemkeu), realisasi lifting minyak hingga 15 Mei 2015 adalah 742.000 bph. Nilai ini masih cukup jauh dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang sebesar 825.000 bph. Potensi lifting minyak yang tidak tercapai ini bakal berpengaruh terhadap penerimaan negara hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×