Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki mengatakan, KPK dan Polri perlu menjaga keharmonisan. Hal itu disampaikannya seusai menghadiri syukuran yang digelar Polri dalam rangka HUT ke-69 Bhayangkara, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/7).
"Bahwa kita punya tugas dan fungsi masing-masing, perlunya ada kedewasaan antarlembaga," ujar Ruki.
Menurut Ruki, tidak mustahil ada gesekan dalam hubungan antarlembaga penegak hukum, khususnya KPK dan Polri. Namun, gesekan tersebut tidak lantas menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antarlembaga.
Sementara itu, dalam sambutan di acara syukuran tersebut, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyampaikan ucapan terima kasih pada pimpinan lembaga negara, termasuk aparat penegak hukum lainnya. Menurut Badrodin, sinergi dan kerja sama dari pemerintah serta lembaga lainnya menjadikan Polri lebih baik dalam menjalankan tugas.
"Bekerja dan bersinergi dengan baik, sehingga sesuai harapan masyarakat," kata Badrodin.
Rivalitas KPK-Polri terekam sebagai persoalan laten yang terus berulang sejak KPK dijalankan tahun 2005. Ketegangan hubungan antara KPK dan Polri pertama kali mencuat pada tahun 2009 dengan analogi "cicak vs buaya", saat komisioner KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, dikenai sangkaan penyalahgunaan wewenang oleh Polri terkait kasus Anggoro Widjojo. (Abba GHabrillin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News