kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hadapi tantangan ekonomi, BI berkomitmen jaga stabilitas sistem keuangan


Kamis, 31 Oktober 2019 / 15:49 WIB
Hadapi tantangan ekonomi, BI berkomitmen jaga stabilitas sistem keuangan
ILUSTRASI. Pengunjung berjalan di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (3/1). Sepanjang tahun ini tandangan ekonomi global dan domesktik kian menjadi sentimen bagi pertumbuan ekonomi dalam negeri. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/01/2018


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Sepanjang tahun ini tantangan ekonomi global dan domestik kian menjadi sentimen bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Direktur Departemen Kebijakan Makropudensial (DKMP) Bank Indonesia Retno Ponco Windarti mengatakan stabilitas sistem keuangan perlu terus diperkuat karena kompleksitas perekonomian juga bertambah seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital. 

Baca Juga: Antisipasi arus modal keluar, Kadin minta penurunan suku bunga tidak agresif

Di satu sisi, meningkatnya lembaga pembiayaan berbasis teknologi melalui pertumbuhan fintech mendukung pertumbuhan pembiayaan dan perluasan akses keuangan yang dapat mendukung pertumbuhan nasional. 

Namun perkembangan tersebut perlu mendapatkan pengawasan dari otoritas agar identifikasi risiko yang ditimbulkan dapat dilakukan dengan baik dan mitigasi terhadap risiko tersebut dapat segera dilakukan termasuk risiko terhadap stabilitas sistem keuangan.

Menurut Retno dalam menghadapi berbagai tantangan yang semakin besar dan komplek tersebut, diperlukan kebijakan ekonomi yang efektif yang harus didukung dengan riset yang baik dan akurat sehingga mampu menangkap risiko dan peluang yang dihadapi ke depan. 

“Riset menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses perumusan kebijakan. Kebijakan berbasis riset atau research based policy menjadi sebuah keniscayaan agar kebijakan yang dihasilkan akurat, tepat waktu dan kredibel,” kata Retno dalam Seminar Riset Stabilitas Sistem Keuangan, di Hotel Tentram, Yogyakarta, Kamis (31/10).

BI menegaskan dalam rangka memperkuat research base policy tersebut, pihaknya terus memperkuat dan mengembangkan berbagai jenis riset termasuk riset kebijakan baik yang dikembangkan sendiri di BI maupun bersama-sama dengan otoritas lain dan akademisi.

Baca Juga: Investor lebih memilih dollar sebagai safe haven, rupiah melemah

Oleh karena itu, Bank Indonesia, khususnya Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) secara rutin melaksanakan Lomba Karya Ilmiah dan Seminar Riset Stabilitas Sistem Keuangan sejak tahun 2008.

Sesuai dengan tantangan yang sedang dihadapi, pada tahun 2019, lomba karya ilmiah stabilitas sistem keuangan (LKISSK) mengambil tema Akselerasi Pertumbuhan Pembiayaan yang Seimbang dan Berkualitas dalam mendukung tercapainya Stabilitas Sistem Keuangan dan Momentum  Pertumbuhan Perekonomian Nasional. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×