kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Hadapi perdagangan bebas, Indonesia harus kerek kualitas produk


Minggu, 21 November 2010 / 15:24 WIB
Hadapi perdagangan bebas, Indonesia harus kerek kualitas produk
ILUSTRASI. Liza Lavina


Reporter: Irma Yani |

JAKARTA. Indonesia dinilai belum sepenuhnya siap mengahadapi perdagangan bebas lantaran daya saingnya masih lebih rendah ketimbang negara lain. Hanya saja, Indonesia tetap tidak bisa bersembunyi dari arus perdagangan bebas yang menggelontor saat ini.

"Kita tidak bisa menghindar jadi harus ngebut mengejar ketertinggalan. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara lain," kata Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Syahrial Loetan, baru-baru ini.

Menurutnya, Indonesia harus siap menghadapi perdagangan bebas antar kawasan seperti yang sudah dijalankan dalam Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) sejak awal tahun ini. Dus, Indonesia perlu meningkatkan standar kualitas barang-barang yang diperdagangkan seperti yang disyaratkan di pasar global.

Syahrial menilai, jika kualitas barang perdagangan Indonesia tidak mengikuti standar internasional, maka kemungkinan perdagangan internasional Indonesia akan tergerus dengan negara lain. Akibatnya, "Terjadi defisit perdagangan dimana ekspor lebih kecil dibanding impor," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×