Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya siap melakukan intervensi pasar bila harga beras melonjak akibat musim kemarau yang panjang.
Pria yang kerap dipanggil Buwas ini mengatakan, saat ini pasokan beras Bulog sudah cukup besar. “Gudang-gudang Bulog di seluruh wilayah juga sudah mulai penuh. Artinya kita siap menghadapi kekeringan itu. Stok beras ada lebih dari 2 juta ton," ujar Buwas seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (14/8).
Menurut Buwas, Bulog terus menyerap gabah dan beras. Rata-rata penyerapan beras petani oleh Bulog pun berkisar 7.000 ton per hari.
Harga beras pada kemarau tahun ini dikhawatirkan melonjak lantaran pasokan beras akan cenderung berkurang akibat gagal panen sementara permintaan beras oleh masyrakat akan terus ada.
Sebagai upaya intervensi pasar ketika harga beras melambung pada saat musim kemarau panjang, Bulog akan melakukan Operasi Pasar dengan menggelontorkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak-banyaknya sehingga pasokan beras ke pasar dapat terjaga.
Bulog pun terus melakukan pantauan harga pasar di seluruh daerah, dengan melakukan survei langsung ke lapangan. “Kami akan terjun langsung ke lapangan, supaya dapat segera melakukan intervensi jika diketahui ada gejolak kenaikan harga,” ujar Buwas.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juli 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.520 per kg. Angka ini naik sebesar 0,44% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 9.198 per kg atau naik sebesar 0,68%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
