kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   -7.000   -0,44%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Hadapi corona, kebijakan Jokowi dinilai tak jelas dan seperti main tebak-tebakan


Selasa, 26 Mei 2020 / 16:34 WIB
Hadapi corona, kebijakan Jokowi dinilai tak jelas dan seperti main tebak-tebakan
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (kedua kanan) meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Kehadiran Presiden itu untuk meninjau p


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai kebijakan Presiden Joko Widodo dalam penanganan virus corona (Covid-19) tidak jelas. Termasuk kebijakan saat ini yang melibatkan TNI dan Polri untuk pendisiplinan menuju kenormalan baru.

Agus menilai kebijakan yang dikeluarkan tak memiliki dasar. "Tebak-tebak saja, kira-kira, ga ada dasarnya (membuat kebijakan)," ujar Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/5).

Baca Juga: Kontraksi belanja negara dinilai sudah tercermin dari banyaknya proyek yang ditunda

Agus bilang seluruh dunia telah memiliki acuan dalam membuat kebijakan terkait penanganan Covid-19. Salah satunya adalah hasil tes untuk menunjukkan kurva penularan Covid-19.

Acuan tes yang digunakan minimal 10.000 per satu juta penduduk. Sementara Indonesia sendiri masih jauh di bawah angka tersebut sehingga belum memiliki data yang empiris.

"Ketika itu tidak ada lalu kita ambil kebijakan berdasarkan apa, kira-kira kan, kalau berdasarkan kira-kira pertanggungjawabannya bagaimana," terang Agus.

Baca Juga: Pendisiplinan protokol kesehatan oleh TNI dan Polri dianggap telat

Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa bilang tes Covid-19 baru sekitar 743 per satu juta penduduk. Satu bulan ke depan akan digenjot tetapi target yang diperkirakan masih rendah sekitar 1.838 per satu juta penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×