kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gus Yahya Sebut PAN Berhasil Jadi Partai Rasional


Minggu, 19 Februari 2023 / 08:20 WIB
Gus Yahya Sebut PAN Berhasil Jadi Partai Rasional
ILUSTRASI. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut PAN sudah berhasil mentransformasikan dirinya menjadi partai yang rasional. Ia merasa bangga partai berlambang matahari putih ini tidak mengedepankan politik identitas.

Pada Sabtu (18/2) Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Simpsoum 1 Abad NU di Hotel Sheraton, Surabaya, Jawa Timur. Selain dihadiri Ketum PAN Zulkifli Hasan, acara tersebut juga dihadiri Ketum dan Sekjen PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dan H. Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Yang menarik, meskipun membahas mengenai kiprah 1 Abad NU, simposium ini tidak hanya menghadirkan para cendekiawan NU. Hadir sebagai pembicara juga para tokoh dan cendekiawan Muhammadiyah. Di antaranya Prof. Hilman Latief, Ph.D, Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, Prof. Dr. Euis Amalia dan Ulil Abshar Abdalla. Hadir pula ulama muda Ust. Adi Hidayat, Lc., yang memberikan pidato kunci.

Baca Juga: Gabung PAN, Verrell Bramasta Siap Nyaleg di Jabar pada Pemilu 2024

“Ini acara PAN, partai yang lahir dari rahim Muhammadiyah, mungkin banyak yang bertanya mengapa menggelar simposium 1 Abad NU? Kami ingin mensyiarkan bahwa NU dan Muhammadiyah adalah dua sayap garuda yang menjaga NKRI. PAN konsisten memperjuangkan gagasan tengahan yang juga menjadi ruh perjuangan NU dan Muhammadiyah. PAN bukan partai politik identitas,” kata Zulhas dalam pidato sambutannya.

Sementara itu, Ketum PBNU Gus Yahya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Zulhas dan PAN yang menggelar acara ini.

“Saya menyampaikan terima kasih banyak kepada PAN, Pak Zul dan PAN sudah ikut menyemarakkan 1 Abad NU dan menyambut abad ke-2 nya. Tapi ini agak paradoks, saya melihat Pak Zul dan pimpinan-pimpinan PAN memakai sarung, sementara saya datang bersama sekjen, bendum dan ketua Lakpesdam NU justru memakai celana. Semoga yang pakai sarung juga pakai celna,” Selorohnya.

Disambut gelak tawa para hadirin. Dalam pidatonya Gus Yahya menekankan pentingnya menjaga persatuan kebangsaan, ukhuwah wathoniyah.

Acara yang menghadirkan 1000an masyarakat Nahdliyin dan Muhammadiyin Jawa Timur ini, sukses menyedot atensi para hadirin. Mereka antusias menyaksikan guyubnya PAN dan warga Nahdliyin.

Senada dengan itu, Ust Adi Hidayat mengatakan dalam pidatonya: “Insya Allah di abad ke-2 ini, NU akan terus bersinergi dengan Muhammadiyah. Karena seperti perjalanan bangsa ini, kedua ormas besar ini saling bergandengan tangan dan membesarkan peradaban.” Ujarnya.

Para cendekiawan yang hadir sebagai narasumber memberikan pemaparan pentingnya menjaga sinergitas NU-Muhammadiyah.

“Banyak orang berpersepsi bahwa politik itu memecah belah, PAN membalikkan semua itu. Membuktikan bahwa PAN bisa mempersatukan NU dan Muhammadiyah. Melintasi batas-batas kelompok dan identitas,” kata Ulil Abshar Abdalla dalam pemaparannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×