kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Guru besar UI: Pemerintah dalam posisi kuat


Jumat, 27 Juli 2012 / 19:37 WIB
ILUSTRASI. Jangan bingung, ini cara dan link pendaftaran seleksi CPNS 2021


Reporter: Umar Idris | Editor: Umar Idris

JAKARTA. Guru besar hukum ekonomi internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mencermati proses renegosiasi dengan Freeport. Hikmahanto menilai pemerintah terkesan memberi angin kepada Freeport karena takut dibawa ke pengadilan arbitrase internasional. Padahal, posisi pemerintah sangat kuat karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Batubara (Minerba) yang sudah disahkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pengesahan yang sudah melalui kesepakatan dengan DPR berarti peraturan ini lebih tinggi dari Kontrak Karya. Sebab Kontrak Karya dilakukan antara pemerintah saja dengan Freeport sehingga tidak sekuat dengan Undang-Undang. “Sudahlah, tidak perlu takut, ikuti saja Undang-Undang,” kata Hikmahanto.

Hikmahanto berpesan, pemerintah harus hati-hati, jangan sampai keputusan yang dibuat dengan Freeport nanti berlawanan dengan keputusan rakyat yang sudah ada di Undang-Undang.

Berdasarkan UU Minerba, perpanjangan kontrak karya mestinya bukan suatu isu yang harus dibahas dalam renegosiasi. Berdasarkan UU Minerba, kontrak karya itu harus dihormati sampai masa berlakunya habis, lalu harus distop dan diubah menjadi Izin Usaha Pertambangan. “Tidak bisa lagi memakai Kontrak Karya,” kata Hikmahanto.

Risiko terburuk, kata Hikmahanto, Freeport akan hengkang dari Indonesia. "Pemerintah juga tidak perlu takut, saya yakin banyak BUMN bisa menggantikan Freeport,” kata Hikmahanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×