Sumber: Kompas.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KARO. Gunung Sinabung masih terus erupsi hingga Senin (25/11/2013) menjelang siang. Sejak pukul 07.30 hingga pukul 09.15 terjadi tiga kali erupsi dengan ketinggian embusan asap mengapai 2.000 meter.
Abu vulkanik mengarah ke timur dan timur laut mengikuti arah angin. Hujan abu terjadi hingga radius 7 kilometer dari puncak gunung. Meskipun demikian, erupsi kali ini nyaris tidak menimbulkan kepanikan.
Para petani dalam radius enam kilometer dari puncak gunung tetap beraktivitas seperti biasa. Hanya saja saat ke ladang, mereka menggunakan masker. Anak-anak sekolah pun tidak diliburkan.
I Gede Suantika, Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan Pengamatan Gunung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mengatakan, belum ada tanda-tanda aktivitas vulkanik Sinabung menurun.
Sebaliknya, indikasi peningkatan aktivitas sangat mencolok. Dalam catatan PVMBG, kegempaan gunung masih tinggi, mencapai rata-rata 50 kali dalam sehari.
Deformasi juga masih terus berlangsung dengan rata-rata pengembangan badan gunung 2 milimeter per hari. Bahkan, pada Minggu, Sinabung erupsi hingga 13 kali.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada semua warga yang berada dalam radius 5 kilometer dari puncak Sinabung untuk mengungsi. Sebab, erupsi Sinabung tidak dapat ditebak.
Pengungsi melonjak
Sementara itu, sejak erupsi pada Minggu, PVMBG menaikkan status Sinabung dari Siaga menjadi Awas. Warga di 20 desa dan dua dusun harus diungsikan.
Pada Minggu malam jumlah pengungsi telah membengkak menjadi 11.316 jiwa dari sebelumnya yang berjumlah 6.321 jiwa.
”Sekarang sudah meningkat lagi jumlahnya. Kami belum menghitung secara detail, tetapi kami perkirakan sampai 16.000 jiwa,” kata Koordinator Media Center Posko Tanggap Darurat Letusan Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan.
Para pengungsi ini berada di 25 lokasi. Beberapa lokasi pengungsian pun dipindah lantaran lokasinya tidak aman lagi ketika status Sinabung menjadi Awas.
Pengungsian di Desa Naman, Kecamatan Naman Teran di pindahkan ke Kabanjahe. Begitu juga dengan pengungsian di Desa Tiga Nderket, dipindahkan ke Tiga Binanga, sekitar 20 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
”Memang lebih jauh dari pusat kota, tetapi yang penting warga kami aman,” kata Camat Tiga Nderket Baron Kaban.
Dia menjelaskan, pada Senin ini pihaknya masih menyisir beberapa desa dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung yang kemungkinan masih bertahan.
Dia khawatir Sinabung erupsi lagi dan warga menjadi korban. Hingga Senin, masih ada beberapa warga yang ngotot bertahan di desa. Padahal, desanya masih dalam radius 5 kilometer yang artinya berbahaya jika Sinabung meletus.
Desa yang masih ditinggali warganya, antara lain, adalah Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, dan Desa Sigarang-garang.
Tentara dan polisi terus menyisir dengan menggunakan truk untuk memaksa mereka mengungsi.
”Soalnya kalau terjadi apa-apa, kami yang harus bertanggung jawab,” kata Ketua Tanggap Darurat sekaligus Komandan Komando Distrik Militer 0205/TK Letnan Kolonel (Kav) Prince Meyer Putong. (Mohammad Hilmi Faiq)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News