Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stabilitas sistem keuangan masih terjaga di tengah ketidakpastian global sepanjang tahun 2018. Namun, Bank Indonesia (BI) melihat, masih ada sejumlah risiko pada stabilitas sistem keuangan yang perlu dicermati.
Pertama, cross section risk. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, risiko ini perlu memperhatikan bagaimana pembalikan modal asing tidak menimbulkan risiko likuiditas di sektor keuangan.
Kedua, market risk. Risiko ini terkait kebijakan kenaikan suku bunga acuan BI yang tidak berdampak pada kenaikan suku bunga kredit. "Bagaimana membuat suku bunga BI tapi suku bunga kredit tidak naik," tambahnya.
Ketiga, credit Risk. Ini mengenai pengelolaan berbagai aspek yang meliputi perlambatan ekonomi dunia, upaya mendorong ekspor, dan upaya mendorong permintaan domestik.
Sebab itu, untuk memitigasi ketiga resiko ini bank sentral perlu memastikan bahwa kebijakannya masih sejalan dengan stabilitas sistem keuangan. "Bagaimana kebijakan moneter masih in line dengan stabilitas sistem keuangan, baik mikro maupun makro, ini tantangan yang harus dicermati," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News