kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gubernur BI optimistis ekonomi Indonesia kuartal IV-2020 positif


Rabu, 11 November 2020 / 14:22 WIB
Gubernur BI optimistis ekonomi Indonesia kuartal IV-2020 positif
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut, salah satu kunci untuk menuju pertumbuhan ekonomi yang berdaya tahan panjang bahkan hingga satu dekade ke depan adalah optimistis. 

Bahkan, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dirinya optimistis kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 akan positif, setelah dalam dua kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi dalam negeri mengalami kontraksi.

“Kenapa optimistis? Perekonomian di kuartal III-2020 membaik dan kuartal IV-2020, insya Allah positif dan tahun depan bisa 5% dan 5 tahun ke depan perekonomian mengarah ke 6%,” kata dia, Rabu (11/11). 

Baca Juga: BRI siapkan aksi korporasi guna memperbesar bisnis di segmen UMKM

Optimisme Perry ini juga ditumpukan kepada berbagai otoritas yang bahu membahu dalam membangun perekonomian Indonesia. 

“Koordinasi kebijakan antara pemerintah, BI, OJK, ini akan mendukung bagaimana pertumbuhan ekonomi kita sehingga keseluruhan ekonomi bisa baik,” tambah Perry. 

Ke depan, BI pun berkomitmen untuk mengarahkan seluruh kebijakan dalam mendukung stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, termasuk memperkokoh yang telah dilakukan. 

Hal yang telah dilakukan oleh bank sentral selama ini adalah dengan menurunkan suku bunga acuan, stabilisasi nilai tukar rupiah, quantitative easing, dan berkoordinasi dengan pemerintah untuk pembiayaan dari sisi fiskal, serta termasuk kebijakan pendalaman pasar keuangan dan digital. 

Selanjutnya: BI: Penjualan eceran di bulan September 2020 masih kontraksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×