kontan.co.id
banner langganan top
Minggu, 18 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Gubernur BI: Indonesia Jadi Penerbit Sukuk Terbesar, Total Nilai Capai US$ 5 Miliar


Kamis, 31 Oktober 2024 / 10:36 WIB
Gubernur BI: Indonesia Jadi Penerbit Sukuk Terbesar, Total Nilai Capai US$ 5 Miliar
ILUSTRASI. BI klaim Indonesia menjadi negara dengan penerbitan sukuk terbesar di dunia, dengan total nilai mencapai US$ 5 miliar


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, Indonesia adalah negara penerbit obligasi syariah atau sukuk terbesar di dunia.

“Kita mungkin sekitar US$ 5 miliar (penerbitan sukuk),” tutur Perry dalam agenda BI, IILM, IFSB Joint High Level Seminar and Investor Forum, Kamis (31/10).

Perry menyebut, di posisi kedua, penerbit sukuk terbanyak adalah Islamic Development Bank (IsDB). Disamping itu, Perry juga menyebut, Malaysia juga merupakan salah satu negara yang menerbitkan sukuk cukup banyak.

Perry menyebutkan penerbitan sukuk di Indonesia perlu diperbanyak lagi. Hal ini untuk mendorong kemajuan sektor keuangan syariah.

Baca Juga: Pemerintah akan Rilis ST013 pada 8 November 2024, Ini Diprediksi Kuponnya

“Karena sukuk sudah mapan. Produknya sudah ada, yang kita butuhkan adalah bagaimana mewujudkan permintaan ini,” ungkapnya.

Meski begitu, Perry menambahkan, pihaknya tidak bisa menerbitkan lebih banyak instrumen sukuk, hal ini karena tidak ada underlying Sukuk.

“Kami memiliki kekuatan untuk melakukan digitalisasi, namun tidak ada produknya,” tambahnya,

Untuk diketahui, BI juga menerbitkan obligasi syariah yakni sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI). BI mencatat, hingga 14 Oktober posisi instrument SUVBI mencapai US$ 424 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×