CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gubernur BI beberkan mengapa neraca keuangan BI pada 2021 diprediksi defisit


Senin, 28 September 2020 / 19:35 WIB
Gubernur BI beberkan mengapa neraca keuangan BI pada 2021 diprediksi defisit
ILUSTRASI. Bank Indonesia's logo is seen at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, September 2, 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat skema pembagian beban atau burden sharing antara Bank indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BI meramal kalau neraca keuangan bank sentral akan mencatat defisit.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan mengalami defisit hingga Rp 21 triliun pada 2021 akibat menanggung sebagian beban untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Kami laporkan di mana memang dari prognosa sampai Agustus tadi, tahun depan BI akan mengalami defisit Rp 21,8 triliun dari surplus tahun ini yang relatif besar," kata Perry dalam rapat kerja bersama dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (28/9).

Baca Juga: Begini strategi bank mengatur likuiditas saat pandemi corona

Selain itu, Perry juga membeberkan beberapa hal yang memengaruhi defisit neraca keuangan BI. Seperti suku buga global yang turun sehingga menyebabkan penerimaan dari devisa asing juga turun.

Akan tetapi, Perry yakin kalau bank sentral akan menemukan alternatif-alternatif lain sehingga neraca keuangan nanti di tahun depan tak akan terlalu tekor.

“Nanti kita bahas lebih detil lagi dalam Rancangan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) 2021. Namun, terakhir perhitungan kami akan defisit Rp 21,8 triliun,” tandasnya.

Selanjutnya: Rupiah berpeluang kembali menguat pada Jumat (18/9), simak faktor pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×