Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Gita Wirjawan dikabarkan siap maju menjadi pemimpin tertinggi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Dengan begitu, Menteri Perdagangan akan ikut proses pemilihan Ketua Umum PBSI 2012-2016 melalui musyawarah nasional (munas) PBSI yang akan digelar di Yogyakarta.
Seperti disiarkan dalam rilis Humas PBSI, kesiapan Gita disampaikan ketika Ia meresmikan asrama di Pelatnas Cipayung, Sabtu (15/9). "Saya menyatakan siap untuk memimpin organisasi PBSI. Ini adalah amanat yang harus saya jalankan dengan sebaik mungkin. Saya yakin dengan dukungan seluruh stakeholder bulu tangkis nasional, segalanya kelak bisa diharapkan berjalan baik," tutur Gita, seperti yang dikutip Humas PBSI.
Pada Munas PBSI di Yogyakarta, 20-22 September, Gita akan bersaing dengan calon lain, Icuk Sugiarto. "Sekarang di era demokrasi, saya harus siap mengikuti segala proses demokrasi dalam munas nanti," ungkapnya.
Wisma putri yang diresmikan berada di belakang Kompleks Pelatnas Cipayung. Gedung ini kelak akan digunakan untuk menampung pemain-pemain remaja. Pasalnya, PB PBSI akan menggelar pelatnas untuk pemain usia 14-16 tahun.
Setelah kelompok putri selesai, gedung serupa untuk pemain putra juga akan segera dibangun. Penandatanganan prasasti dilakukan oleh Ketuam Umum PBSI Djoko Santoso dan Gita Wirjawan. Usai acara seremoni berlangsung, dilanjutkan inspeksi ke sejumlah ruangan.
Sementara itu Djoko mengatakan, sebagai pemimpin, dirinya dituntut harus bisa menyelesaikan dua tugas berat. Yaitu, harus tahu kapan berhenti, dan yang kedua, harus bisa mempersiapkan tokoh pengganti yang kualitasnya harus lebih baik.
"Saya melihat sosok Pak Gita Wirjawan, dan saya dengan legawa menyatakan mundur dan tidak mau dicalonkan lagi dalam munas. Pak Gita dengan pengalaman sebagai birokrat dan pengusaha, saya yakin akan bisa meneruskan dan mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia," harap Djoko yang mendukung Gita tersebut.
Djoko mengemukakan, dengan kapasitas sebagai menteri dan pengusaha sukses, persoalan dana bukanlah hal berat bagi Gita. "Kalau di kepengurusan saya, hanya bisa menyumbang beberapa miliar untuk dana abadi, Pak Gita justru bisa menyanggupi untuk menyumbang antara Rp 50 miliar - Rp 100 miliar untuk disumbangkan ke dana abadi PB PBSI," ungkap Djoko. (Gatot Widakdo/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News