kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gernas BBI, Kemendag targetkan transformasi digital 30 Juta UMKM


Kamis, 14 Oktober 2021 / 19:48 WIB
Gernas BBI, Kemendag targetkan transformasi digital 30 Juta UMKM
ILUSTRASI. Gernas BBI, Kemendag targetkan transformasi digital 30 Juta UMKM


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menargetkan transformasi digitalisasi 30 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di akhir 2023.

Dengan platform digital, para pelaku UMKM bisa memperluas pemasaran melalui lokapasar, memperkuat pasar di dalam negeri, serta meningkatkan daya saing produk. Komitmen digitalisasi UMKM ini merupakan salah satu fokus Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

“Kementerian Perdagangan optimis dapat mencapai target ‘onboarding’ (transformasi digitalisasi) 30 juta pelaku UMKM. Proyeksi ini berdasarkan data dari Indonesian E-Commerce Association (idEa) yang menunjukkan hingga pertengahan Agustus 2021 lebih dari 14 juta pelaku UMKM atau sebesar 22% dari total UMKM seluruh Indonesia telah bergabung dan menggunakan aplikasi perdagangan elektronik. Angka ini merupakan capaian yang cukup baik di tahun kedua berjalannya Kampanye Gernas BBI,” jelas Lutfi dalam laporannya, Kamis (14/10).

Lutfi menegaskan, terdapat  dua kunci utama proses transformasi digitalisasi UMKM yaitu kolaborasi dan inovasi. Kolaborasi artinya diperlukan sinergitas antara pemerintah, swasta, asosiasi, dan perbankan untuk membangun potensi ekonomi digital. Tujuannya untuk mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing di pasar global.

Baca Juga: Gernas BBI jadi amunisi pengembangan aplikasi lokal

“Berbagai program stimulus untuk mendukung UMKM pun terus digenjot. Mulai dari akses pembiayaan yang inklusif, insentif perbankan seperti subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), dan fasilitas kredit modal kerja. Tujuannya agar para UMKM dapat terus berjualan sehingga ikut menggerakkan roda ekonomi nasional,” ungkap Mendag.

Sementara itu, lanjut Lutfi, inovasi artinya para UMKM Indonesia dituntut mampu beradaptasi dengan segala perubahan kemajuan teknologi digitalisasi dan memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisa tren dan perkembangan pasar dalam negeri dan global.

UMKM Indonesia harus bisa secara terus menerus mengembangkan produk dengan keunikan dan keunggulan tersendiri sehingga dapat menciptakan produk yang unik dan berbeda dari produk UMKM negara lain.

Dengan kolaborasi, inovasi, dan keterlibatan aktif seluruh komponen masyarakat, Pemerintah sangat optimis dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia untuk menjadi salah satu penggerak pertumbuhan perekonomian nasional.

Baca Juga: BTN akan perluas dukungan pembiayaan terhadap segmen UMKM




TERBARU

[X]
×