kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Gerindra jadi Pemenang di Pemilu 2014


Kamis, 28 Februari 2013 / 14:56 WIB
Gerindra jadi Pemenang di Pemilu 2014
Neraca komoditas akan meluncur tahun 2022, salah satunya untuk beras. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Fahriyadi | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. National Leadership Center (NLC) bersama lembaga riset international asal Inggris, Taylor Nelson Sofres (TNS) telah melakukan jajak pendapat mengenai tingkat elektabilitas 10 partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

Hasilnya lumayan mengejutkan, Partai Gerindra berada di urutan teratas mengungguli PDIP dan Partai Golkar. Presiden Direktur NLC, Taufik Bahaudin menyatakan diawal tahun 2013 ini Partai Gerindra bersama PDIP dan Golkar memiliki basis yang kuat dan berpotensi memenangkan 20% kursi di parlemen pada Pemilu 2014 mendatang.

Taufik menjelaskan alasan Gerindra berada diurutan puncak. "Gonjang-ganjing yang melanda hampir semua parpol di parlemen, Gerindra menjadi parpol yang relatif tidak kena gonjang-ganjing tersebut," ujar Taufik, Kamis (28/2).

Menurutnya, seperti halnya figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mampu mengangkat Partai Demokrat pada Pemilu 2004 dan 2009 silam, faktor Prabowo Subianto juga menjadi alasan melejitnya suara Gerindra.

Sementara itu untuk PDIP dan Golkar, Taufik bilang perolehan suara kedua parpol ini cenderung masih cukup kuat. Hal ini juga tergambar dengan berbagai hasil lembaga survei yang menempatkan kedua parpol diposisi teratas.

Sedangkan, partai Demokrat berada diurutan keempat dengan 8%. Taufik menambahkan jajak pendapat ini diadaakan pada 14-19 Januari 2013 atau sebelum terjadinya kisruh di internal partai penguasa tersebut.

Ia menilai menarik untuk dilihat perolehan suara Demokrat saat ini, terutama setelah diambilalihnya kepemimpinan Partai oleh SBY dan juga mundurnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum setelah ditetapkan menjadi Tersangka pada Jumat (22/2) pekan lalu.

"Kasus Demokrat bisa saja mengubah peta suara demokrat. Terutama pasca gonjang-ganjing dan mundurnya anas dari Demokrat," katanya.

Ia menilai jajak pendapat dilakukan ketika gonjang-ganjing terjadi di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yakni dengan mundurnya Ketua Dewan Pakar, Harry Tanoe. Namun, hal itu tidak terlalu berdampak besar terhadap suara Partai Nasdem.

Mengenai tudingan bahwa jajak pendapat dari NLC ini merupakan bentuk pesanan politik dari pihak tertentu, mengingat Gerindra dan sebelumnya Prabowo juga berada diurutan teratas sebagai Capres paling disukai publik, Taufik membantahnya.

Menurutnya apa yang dilaporkan ini adalah hasil jajak pendapat yang dilakukan secara independen dan berdasarkan fakta dilapangan dengan margin eror kurang dari 4%.

Ia bilang jajak pendapat juga dilakukan secara tatap muka kepada 2.020 responden di 31 Provinsi.

Berikut hasil jajak pendapat NLC terhadap 10 Parpol peserta pemilu :

1. Gerindra 26 %
2. PDIP 25%
3. Golkar 18%
4. Partai Demokrat 8%
5. PPP 3 %
6. PKS 3%
7. Nasdem 3 %
8. PKB 2%
9. PAN 2%
10. Hanura 2%

Sumber : NLC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×