kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Sidang kabinet paripurna pertama, Jokowi: Tak ada yang namanya visi-misi menteri!


Kamis, 24 Oktober 2019 / 11:06 WIB
Sidang kabinet paripurna pertama, Jokowi: Tak ada yang namanya visi-misi menteri!
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersiap mengambil sumpah jajaran menteri dalam rangkaian pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet paripurna pertama bersama Kabinet Indonesia Maju.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet paripurna pertama bersama Kabinet Indonesia Maju. Pada pembukaan rapat, Jokowi kembali menegaskan mengenai tidak ada visi misi menteri. 

Hal itu menegaskan agar melakukan kerja secara tim. "Kerja kita adalah kerja tim bukan kerja menteri per menteri bukan kerja sektoral," ujar Jokowi saat membuka rapat, Kamis (24/10).

Baca Juga: Serba pertama di Kabinet Indonesia Maju

Jokowi menyindir kurangnya koordinasi pada Kabinet Kerja sebelumnya. Pada kepemimpinan periode sebelumnya ia bilang ada menteri teknis yang tidak memenuhi panggilan rapat dari menteri koordinator.

Ia menegaskan agar menteri datang saat rapat koordinasi. Pasalnya hal itu penting untuk konsolidasi kerja kabinet ke depan selama 5 tahun.

Presiden yang dilantik 20 Oktober lalu itu pun menegaskan agar menteri menggunakan hasil rapat sebagai payung hukum. Hal yang diputuskan dalam rapat harus dikerjakan oleh setiap menteri terkait.

"Kalau sudah diputuskan dalam rapat jangan sampai di luar diributkan lagi," terang Jokowi.

Asal tahu saja sebelumnya kerap terjadi kesalahan koordinasi antar menteri. Beberapa kasus yang terjadi kesalahan koordinasi berkaitan dengan keputusan kuota impor.

Baca Juga: Serba serbi sertijab: Gelak tawa Jonan, Nadiem masih kaku, hingga air mata Susi...

Hal itu kerap terjadi dikarenakan ada ego sektoral antar kementerian. Jokowi bilang ada sejumlah menteri pada kabinet sebelumnya yang masih belum memahami visi misi presiden sebagai acuan kerja.

"Tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden dan wakil presiden karena dalam 5 tahun lalu ada 1,2,3 menteri yang masih belum paham mengenai hal ini," jelas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×