kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gejala Omicron Tidak Seberat Delta, Ini Cara Mendapatkan Telemedisin dari Pemerintah


Jumat, 11 Februari 2022 / 05:42 WIB
Gejala Omicron Tidak Seberat Delta, Ini Cara Mendapatkan Telemedisin dari Pemerintah
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan mengatakan, gejala-gejala yang ditimbulkan Omicron tidak seberat gejala Delta. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia semakin meluas. Hingga Kamis (10/2/2022), total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.667.554 kasus. 

Berdasarkan data dari Satgas Penganan Covid-19, penambahan tertinggi disumbang oleh DKI Jakarta sebanyak 11.090 kasus, Jawa Barat 9.403 kasus, Banten 5.031 kasus, Jawa Timur 4.054 kasus, dan Jawa Tengah dengan 2.387 kasus. 

Tingginya angka penyebaran kasus Covid-19 tak terlepas dari infeksi akibat varian Omicron yang menular lebih cepat dibanding varian Delta sebelumnya. 

Meski demikian, Kementerian Kesehatan mengatakan, gejala-gejala yang ditimbulkan Omicron tidak seberat gejala Delta. Namun masyarakat harus tetap waspada karena bisa berbahaya bagi beberapa kelompok tertentu seperti lansia, anak-anak, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi.

Baca Juga: Waspada, Kasus Aktif Covid-19 Makin Banyak, Kini Total Ada 288.186 Kasus

“Vaksinasi yang masif ini membantu kita tidak sampai bergejala berat saat terinfeksi virus COVID-19,” jelas Abdul Kadir, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Ditambahkan oleh Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, “Kita terbiasa melihat angka kasus yang naiknya perlahan saat varian Delta kemarin, jadi ketika melihat lonjakan kasus yang sebagian besar disebabkan varian Omicron menjadi panik. Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap waspada." 

Menurut Nadia, meskipun kasus naik dengan cepat karena penyebaran virus lebih cepat dibanding Delta, namun gejala Omicron tidak separah varian Delta dengan sebagian besar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. 

Baca Juga: Nyeri Otot dan Sakit di Bagian Bahu, Itu Bisa Jadi Pertanda Gejala Omicron

"Kita dapat lihat dari angka keterisian tempat tidur dan isolasi COVID-19 di rumah sakit masih sangat terkendali, dibanding tahun lalu," urai Nadia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×