Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein dalam kunjungannya ke Kejaksaan Agung (Kejagung) juga memberikan keterangan perihal aliran dana Gayus yang diduga tersimpan di luar negeri. Menurut Yunus, terdapat indikasi Gayus telah menyimpan asetnya di Singapura.
PPATK bersama penyidik Polri sebelumnya telah menemukan dan melihat isi save deposit box atas nama Gayus Tambunan sebesar Rp 74 miliar di rekening Bank Mandiri. "Isinya ada emas dan uang," ujarnya di depan kantor Jaksa Agung, Jumat (7/1/11).
Yunus juga menyatakan pihaknya akan meminta kepada Financial Intelligence Unit (FIU) di masing-masing negara yang disambangi Gayus, guna mengungkap aset yang mungkin tersimpan di sana. Menurutnya, indikasi tentang keberadaan aset Gayus yang mungkin tersebar di Singapura maupun negara-negara lainnya telah dinyatakan oleh Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) pemberantasan mafia hukum Denny Indrayana. "Kita sedang mengajukan penyelidikan ke sana. Apakah benar ada transaksi," ujarnya.
Penyelidikan tersebut mencakup negara-negara yang disambangi oleh Gayus, antara lain Macau, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Saat ini pihaknya masih dalam proses penyelidikan dan informasi. Sebelumnya PPATK telah melaporkan 7 laporan analisis sejak bulan Maret 2009 sampai tahun 2010. Pihaknya juga sedang melakukan pemeriksaan dan mencari informasi terhadap aktivitas yang dilakukan Gayus selama berada di luar negeri.
Menurut Yunus pihaknya tidak begitu optimistis terhadap permintaan penyidikan yang diajukan terhadap pihak pemerintah Singapura "Jangan nanya hasil, ya. Apalagi berdasarkan pengalaman selama ini, Singapura itu susah," ujarnya.
Menurut Yunus, sebelumnya aset Gayus yang tersimpan di sebuah bank di tanah air dan telah disita oleh pihak Kepolisian berjumlah Rp 74 miliar tersebut hanyalah sebagian kecil. Namun, Yunus belum dapat memastikan dan memberikan indikasi jumlah aset Gayus yang diduga tersebar dan berada di Singapura. "Harus dicek terlebih dahulu, karena bisa saja uangnya ada di mana-mana. Uangnya diputar-putar kan bisa saja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News